Jumat, 08 November 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
Siklon Tropis Surigae, Perubahan Pola Pasang Surut Air Laut tidak Signifikan

Cibinong, Berita Geospasial – Siklon Tropis Surigae yang tumbuh dari bibit di Samudera Pasifik utara Papua diprediksi terus menguat hingga menjadi taifun atau topan. Dampaknya di Indonesia, di antaranya peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah utara Sulawesi dan sekitarnya sebesar 8-20 knot.

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya diprediksi terus meningkat hingga Minggu, 18 April 2021. Sebagai akibat dampak tidak langsung wilayah yang berdekatan dengan posisi siklon tropis, tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan.

Meskipun begitu, data dari stasiun pasang surut (pasut) BIG tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan terhadap pola pasang surut air laut. “Dari hasil pemantauan data pasang surut di sembilan lokasi di perairan utara Papua dan sekitarnya pada 14 April 2021 pukul 14.30 WIB sampai dengan 15 April 2021 pukul 14.30 WIB, didapatkan informasi bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap pola pasang surut air laut,” tegas Koordinator Jaring Kontrol Vertikal dan Pasang Surut BIG Bayu Triyogo Widyantoro.

Bayu menjelaskan, stasiun pasut BIG merekam fenomena naik turunnya permukaan air laut secara periodik. Data dari pasut dapat digunakan sebagai perangkat untuk memantau dampak dari Siklon Tropis Surigae terhadap kenaikan muka air laut di sekitar wilayah terjadinya siklon tersebut.

BIG terus memantau perkembangan Siklon Tropis Surigae. Masyarakat, terutama di wilayah yang telah disebutkan terdampak tidak langsung, diimbau waspada dan tetap berhati-hati dengan potensi angin kencang, hujan lebat, banjir, dan tanah longsor. (NIN/MN)