Kamis, 07 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 07 November 2024   |   WIB
Pemerintah Timor Leste Gali Ilmu IG di BIG

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan kehormatan dari Kementerian Administrasi Negara dan Kementerian Dalam Negeri Timor Leste. Rombongan yang terdiri dari 10 orang ini berniat menggali ilmu terkait Informasi Geospasial (IG), khususnya peta tematik dan toponim.

“Saat ini Timor Leste sangat bersemangat dan mengebut membangun negara, terlebih di bidang SDM (sumber daya manusia) aparatur negara. Semoga ilmu yang didapat dalam kunjungan ini dapat diimplementasikan di negara kami nantinya, terutama terkait pemanfaatan peta tematik sebagai dasar pembangunan,” kata staf Kementerian Salam Negeri Timor Leste Lucio Dearojo dalam sambutannya di Kantor BIG, Cibinong, Bogor, Rabu, 20 November 2019.

Apalagi, lanjut Lucio, saat ini Timor Leste tengah gencar melakukan otonomi daerah. Hal tersebut akan lebih mudah jika pemerintah Timor Leste telah memiliki peta dasar yang lengkap.

Niatan pemerintah Timor Leste tersebut disambut gembira oleh pihak BIG. Bahkan, BIG menawarkan kerja sama di bidang IG.

“Kami siap memberikan pelatihan bagi pihak Timor Leste yang ingin belajar mengenai Informasi Geospasial,” tegas Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja Sama BIG Wiwin Ambarwulan.

Pada kesempatan tersebut, rombongan dari Timor Leste juga mendapat paparan mengenai toponim. Septian Dewi Cahyani dari Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim BIG menjelaskan berbagai hal tentang toponim dan penamaan rupa bumi.

“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki keberagaman bahasa. Hingga kini, tercatat ada 668 bahasa lokal yang terus dijaga sebagai kekayaan khasanah kebudayaan Indonesia,” terang Dewi.

Menurut Dewi, salah satu upaya menjaganya adalah dengan menggunakan bahasa lokal sebagai dasar pembuatan toponim. Pembakuan nama rupa bumi menggunakan bahasa lokal ini penting sebagai mitigasi bencana.

“Nama sebuah daerah memiliki peran penting dalam menggambarkan karakter alam hingga budaya sekitarnya. Bila tidak saling berkaitan, hal tersebut dapat berujung pada masyarakat yang menjadi ahistoris bahkan berpotensi mengacam keselamatan warga yang bersangkutan,” papar Dewi.

Rombongan kementerian Timor Leste ini tidak hanya berkunjung BIG selama berada di Indonesia. Mereka juga berencana belajar pengolahan sampah di Pemerintah Kabupaten Bogor serta pengelolaan lahan parkir dan ruang terbuka hijau di Pemerintah Kabupaten Tangerang Selatan. (FLP/NIN)