Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Percepat Pemetaan Skala Besar, BIG Telusuri Teknologi Geospasial Mutakhir

Berita Geospasial, Bali – Untuk menggali ketersediaan teknologi terkini yang dapat digunakan dalam rangka percepatan pemetaan dasar skala besar, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Advanced Technologies for Accelerating the Data Acquisition and Production of Large-Scale Basemaps (1:5,000 and 1:1,000) di Bali, 8 hingga 11 Oktober 2019. Pada FGD tersebut, BIG mengundang penyedia teknologi global industri geospasial dan akademisi.

Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar Mohamad Arief Syafi’i menyatakan, dalam lima tahun, peta skala besar yang mencakup seluruh wilayah Indonesia harus diselesaikan. Meskipun berat, ia optimis mandat tersebut dapat diselesaikan tepat waktu.

“Kita harus bekerja bersama. Teknologi yang ada harus dikombinasikan untuk mencapai tujuanpercepatan tersebut,” tutur Arief membuka acara.

Ketua Tim Percepatan Pemetaan Skala Besar Ade Komara menyampaikan bahwa skala besar yang dimaksud pada kegiatan ini lebih dari sekadar malakukan zoom in pada peta yang kini telah tersedia dalam format digital. BIG membutuhkan peta dasar skala besar secara geometri.

“Semakin besar skala, data yang dihasilkan harus semakin akurat dan tingkat kedetailan pada peta yang dihasilkan pun harus semakin tinggi. Kami ingin peta skala besar dengan spesifikasi geometri yang sesuai,” jelas Ade.

Ia pun menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan percepatan pemetaan skala besar nantinya. Pertama, Indonesia adalah negara yang sangat luas. Meski dua pertiga wilayahnya terdiri dari perairan, daratan yang perlu dipetakan mencapai 1,892,000 kilometer persegi.

Selain itu, beberapa wilayah Indonesia selalu tertutupi awan sepanjang tahun. Hal tersebut membuat proses pemetaan menggunakan citra satelit menjadi kurang efektif. Pemetaan skala besar 1:5.000 akan diprioritaskan pada area urban (wilayah di luar hutan) mencapai 660,000 kilometer persegi.

FGD fokus membahas beberapa tema pokok, yaitu teknologi akusisi dan sistem pemrosesan data; teknologi manajeman data dan produksi peta; sistem integrasi dan infrastruktur data geospasial; dan sistem pengelolaan dan berbagi pakai data. (MAD)