Selasa, 26 November 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Refleksi 50 Tahun BIG, Kolaborasi untuk Negeri

Cibinong, Informasi Geospasial – Tahun ini menjadi tahun yang berkesan bagi Badan Informasi Geospasial (BIG). Banyak pencapaian yang patut dirayakan sekaligus renungan sebagai bahan koreksi di usianya yang memasuki setengah abad.

Salah satu prestasi yang pantas dibanggakan adalah Kebijakan Satu Peta (KSP). “Pencapaian kita dalam pelaksanaan KSP semata demi mendukung proses pembangunan negeri,” kata Kepala NIG Hasanuddin Zainal Abidin saat acara '50 Tahun Refleksi Badan Informasi Geospasial' dengan tema Informasi Geospasial Dulu, Kini, dan Nanti di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 18 September 2019.

Pria yang akrab disapa Hasan ini berharap, BIG dapat segera menyelesaikan pemetaan skala besar guna melengkapi data KSP. Sebab, keputusan yang baik dapat dihasilkan jika didukung dengan data yang baik pula.

"Rencana Detail Tata Ruang (RDTL), insfratruktur, smart city, reformasi agraria, itu perlu peta skala besar. Apalagi saat ini pemerintah juga sudah menyiapkan Satu Data Indonesia," ucap Hasan.

Hasan menyampaikan, pihaknya menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam merampungkan KSP, selain tentu saja seluruh kementerian/lembaga (K/L) selaku wali data. Seluruh data yang ada, dapat dimanfaatkan seluruh pihak melalui Jaringan Indonesia Geospasial Nasional (JIGN).

"Saya targetkan kabupaten kota harus connect semua. Karena pemakai (peta geospasial) paling banyak di kabupaten kota. Permasalahan ada di sana karena mereka harus terdepan akses," tutur Hasan.

Mantan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sadar butuh waktu menyinkronkan KSP. Pihaknya terkendala jumlah peta yang saling tumpang tindih, khususnya mengenai tata ruang.

"Kasus tumpang tindih tata ruang banyak timbul masalah hukum, ekonomi, dan sosial. Ada peraturan tumpang tindih dulu dikeluarkan dan dibuat oleh Kementerian Koordinator Perekonomian," jelas tutup Hasan.

Sebagai informasi, acara '50 Tahun Refleksi Badan Informasi Geospasial' dihadiri sejumlah mantan Kepala BIG, CEO Esri Indonesia Achmad Istamar, Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Kapushirdrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi, dan tau undangan lainnya. (FL/NIN)