Cibinong, Berita Geospasial – Sebanyak 68 siswa dan 7 pengajar dari Pusat Pendidikan Intelejen (Pusdikintel) Kodiklat Mabes AD mengunjungi Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Selasa, 26 Maret 2019. Kunjungan seperti ini termasuk sering dilakukan oleh banyak pihak yang mau belajar dan mengetahui lebih jauh tentang BIG, beserta hal-hal terkait teknis pemetaan. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan TNI AD, terutama mengenai tata geografis Indonesia.
Kunjungan dari Pusdikintel Kodiklat Mabes AD ini diterima di Gedung S, Aula Utama BIG oleh Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) BIG Ade Komara Mulyana, bersama narasumber kunjungan lain dari unit kerja yang ada di BIG. Ade mengungkapkan bahwa BIG telah bekerja sama dengan TNI untuk menjaga kedaulatan Indonesia. Geospasial dan badan intelejen sudah menyatu untuk memanfaatkan Informasi Geospasial (IG) untuk keperluan. Selain itu, Ade juga mengungkapkan bahwa BIG sangat terbuka untuk berbagi ilmu pengetahuan dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Geospasial dan badan intelejen itu sudah menyatu untuk memanfaatkan informasi geospasial untuk keperluan-keperluan,” ungkap Ade.
Komandan Pusdikintel Kodiklat Letkol Inf Endang Nurmansyah mengungkapkan rasa terimakasih kepada BIG atas sambutan yang hangat atas penyambutan kedatangan di BIG. Endang juga mengungkapkan harapan atas kunjungan ini, yaitu agar para siswa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang dapat dibagi kepada teman-teman satuannya. Karena siswa yang datang adalah perwira dari beberapa satuan yaitu infantri, rider dan lain-lain. Hanya saja banyak yang ditempatkan di perbatasan, maka para siswa bisa banyak belajar tentang batas wilayah.
Setelah sambutan, BIG memberikan cinderamata sebagai bentuk kenang-kenangan kepada Pusdikintel TNI AD. Kemudian sesi berikutnya adalah paparan. Presentasi pertama dengan judul “Batas untuk Kedaulatan” dari Pusat Pemetaan Batas Wilayah, Ade Komara Mulyana. Sebagai pembukaan Ade menyampaikan mengenai profil BIG. Ade menyebutkan bahwa BIG dulunya adalah Badan Koordinasai Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan berubah menajdi Badan Informasi Geospasial (BIG) berdasarkan UU No. 4 Tahun 2011 tentang IG. Selanjutnya, Ade melanjukan menjelaskan mengenai Batas untuk Kedaulatan.
Presentasi kedua adalah penjelasan materi dari Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim Maratun Sholihah, dan diakhiri oleh Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial, Liza Ichiana Nizar dengan mempraktikan laman tanahair.indonesia.go.id. Kunjungan kemudian ditutup dengan sesi pertanyaan dari Pusdikintel TNI AD dan foto bersama. (GU/LR).