Cibinong, Berita Geospasial – Sebanyak 87 siswa SMA EMIISc Jakarta mengunjungi Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Rabu, 6 Februari 2019. Mereka ingin mengetahui peluang kerja dan seluk-beluk bidang geospasial.
“Tujuan kami ke sini, agar anak-anak murid lebih paham lagi tentang Informasi Geospasial (IG). Mungkin nanti anak-anak kami bisa memiliki peluang kerja di bidang geospasal,” tutur Kepala SMA EMIISc Jakarta Lalu Julkarnain dalam sambutannya di Aula BIG, Cibinong, Bogor.
Lalu berharap, siswanya dapat mengambil banyak pelajaran selama kunjungan ke BIG. Harapan ini disambut baik pihak BIG, terlebih kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang geospasial di Indonesia saat ini bida dibilang masih sangat minim.
“Barangkali setelah kunjungan, siswa SMA EMIISc Jakarta ada yang tertarik dengan ilmu kebumian, silakan melanjutkan pendidikan di jurusan geografi atau geodesi. Mari bersama-sama kita berkarya untuk negeri dengan IG,” ucap Agung Teguh Mandira dari Bidang Promosi dan Kerja Sama yang mewakili sambutan pihak BIG.
Dalam kesempatan tersebut, puluhan siswa SMA EMIISc berkesempatan mendapatkan berbagai materi terkait IG. Paparan dimulai dengan pengenalan BIG.
“BIG merupakan lembaga pemerintah yang diamanahi Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang IG sebagai penyelenggara IG di Indonesia. BIG bertugas membuat peta dasar sebagai rujukan bagi instansi lain untuk membuat peta tematik sesuai kebutuhan,” terang Adhy Rahadhyan selaku Humas BIG.
Selain itu, puluhan siswa tersebut juga diajak `Menenal Pemetaan Dasar` oleh Rohullah Ragajaya dari Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim (PPRT). Ia menjelaskan bahwa Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) merupakan peta dasar yang memberikan informasi secara khusus untuk wilayah darat.
“Terdapat tujuh unsur yang harus ada di Peta RBI, yaitu bangunan dan fasilitas; transportasi dan utilitas; hipsografi; batas wilayah; penutup lahan; perairan dan garis pantai; serta nama rupa bumi,” tuturnya.
Selanjutnya, materi tentang `Mengenal Pemetaan Atlas` yang disampaikan Fakhruddin Mustofa dari Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas (PTRA). Dijelaskan bahwa hingga saat ini telah banyak produk atlas yang dicetak BIG dalam berbagai tema.
“Salah satu contoh, BIG telah menerbitkan Atlas Tuna Netra Indonesia (ATNI) yang bertujuan menyediakan IG bagi penyandang tunanetra,” jelas Fakhruddin.
Terakhir, Nurul Hidayah dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG) menjelaskan tentang `Berbagi Pakai IG`. Ia menyampaikan gambaran mengenai proses pembuatan peta dan metode penyebarannya kepada masyarakat.
Nurul juga mengajak para siswa untuk mulai mengakses sosial media yang dikeluarkan BIG, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Website BIG juga tidak ketinggalan diinformasikan kepada para siswa untuk dikunjungi. (ATM/NIN).