Jumat, 01 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 01 November 2024   |   WIB
Potensi Pemetaan Belum Dimanfaatkan Investor

 


POTENSI kegiatan pemetaan di Indonesia sebenarnya sangat besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal oleh para investor di dalam negeri. Pengusaha pemetaan cenderung berharap pada proyek pemerintah. Mereka belum sampai pada tahap mengindustrikan bisnis pemetaan, seperti yang terjadi di negara maju.

Demikian dikatakan Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan (BAKOSURTANAL), Rudolf W Matindas kepada Pembaharuan di sela-sela “Konferensi Map Asia 2005” di Jakarta, pekan lalu. Acara yang diikuti lebih dari 600 peserta dari berbagai negara itu dibuka oleh Menristek Kusmayanto Kadiman. Selain seminar, pada acara tersebut juga digelar pameran teknologi pemetaan.

Besarnya potensi kegiatan pe-metaan di Indonesia juga diakui Dr MP Narayanan, Kepala Pusat Science Development and Media Studies India . Menurutnya, potensi itu baru akan menghasilkan nilai bisnis yang besar jika peta menjadi sebuah informasi geospasial (keruangan bumi), seperti Sistem Informasi Geografi untuk sektor pertambangan,

kehutanan, bencana alam dan lain-lain. “Peta bukanlah akhir dari sebuah kegiatan bisnis, namun justru awal dari semuanya. Nilai tambah dari sebuah informasi geospasial itu bisa mencapai puluhan kali lipat dibandingkan dengan hanya mengandalkan peta,” tambahnya.

Fenomena seperti itu sudah lazim menjadi ladang bisnis di negara-negara maju, “Industri pemetaan mereka sangat maju karena men-janjikan berbagai informasi dalam sebuah peta secara dinamik,” jelasnya.

Di forum tersebut, Matindas berha-rap pemerintah, peneliti, akademisi dan industriawan di Indonesia bisa saling berbagi pengetahuan dengan negara maju. Dengan demikian dapat tercipta kerja sama guna mengakselerasi kepentingan ter-sebut. Informasi geospasial bukan saja sangat di-butuhkan dalam me-rencanakan berbagai kegiatan pem-bangunan, lebih dari itu dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem peringatan dini (early warning system) berbagai bencana, diantaranya tsunami.(B-12)

 

(Disalin dari Suara Pembaharuan Edisi 29 Agustus 2005).