Rabu, 12 November 2025   |   WIB
en | id
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
BIG Serahkan Hasil Pemetaan Geoheritage dan Fitur Bawah Laut DIY

Yogyakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menyerahkan hasil pemetaan Geoheritage Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan penemuan fitur bawah laut di perairan selatan Jawa kepada Pemerintah Daerah DIY. Penyerahan dilakukan Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik BIG Antonius B. Wijanarto kepada Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti, di Yogyakarta pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Anton menyampaikan, geoheritage memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta mendorong pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, pemetaan yang dilakukan bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi langkah awal menuju sistem pemantauan kawasan yang berkelanjutan.

“Monitoring kawasan geoheritage tidak berhenti pada kegiatan pemetaan saja, tetapi harus berlangsung terus. Pemetaan ini menjadi dukungan awal untuk pelaksanaan monitoring, termasuk kawasan gumuk pasir yang perlu dikaji hingga ke asal muasal terbentuknya,” ujar Anton.

Penyerahan Album Peta dan Buku Khazanah Geoheritage Daerah Istimewa Yogyakarta dari Deputi Bidang IGT BIG kepada Sekretaris Daerah DIY (Dok: Hanif Satya-BGPGP BIG)

Sekda DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyambut baik kerja sama antara BIG dan Pemda DIY tersebut. Ia mengatakan, hasil pemetaan dapat dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan pembangunan berkelanjutan dan penataan ruang di wilayah DIY, khususnya dalam pengelolaan kawasan geoheritage.

“Pemetaan ini sangat bermanfaat untuk mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan di DIY, baik dalam pengelolaan kawasan geoheritage maupun dalam penataan ruang,” ungkap Ni Made.

Perubahan penambahan bangunan museum dan jalan pada Zona Penyangga (garis kuning) Geoheritage Goa Kiskendo Tahun 2020 (kiri) dan Tahun 2023 (kanan). Area yang terjadi perubahan penutup lahan (garis biru) Sumber: Citra Satelit Tahun 2020 dan Foto Udara 2023 (Dok: DISIGT BIG)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik BIG Lien Rosalina menjelaskan bahwa pemetaan geoheritage dilakukan pada 2023–2024 yang mencakup 20 kawasan geoheritage di DIY. Pemetaan meliputi zona inti, zona penyangga, dan wilayah perluasan dengan produk akhir berupa data digital foto udara, peta geoheritage, album peta, serta Buku `Khazanah Geoheritage DIY`.

“Dari hasil analisis, kami menemukan adanya perubahan tutupan lahan antara 2020 hingga 2023 di sejumlah kawasan, termasuk zona inti dan penyangga. Data ini menjadi peringatan awal terhadap potensi kerusakan kawasan geoheritage bila tidak segera dilakukan upaya pencegahan,” terang Lien.

Selain hasil pemetaan geoheritage, BIG juga menyerahkan hasil pemetaan Gumuk Pasir Barkhan Parangtritis serta memaparkan temuan fitur bawah laut di perairan selatan Jawa. Kedua hasil tersebut menjadi bagian dari dukungan BIG terhadap Pemda DIY dalam pengelolaan wilayah dan penataan ruang berbasis Informasi Geospasial.

Reporter: Sri Lestari Munajati
Editor : Kesturi Haryunani