Minggu, 30 Juni 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 30 Juni 2024   |   WIB
Semarak Agenda Tahunan KGI, Optimalkan Peran Data Gayaberat dalam IG Nasional

Kamojang, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama dengan Konsorsium Gayaberat Indonesia (KGI) berkomitmen untuk terus mengembangkan dan memanfaatkan data gayaberat dan model geoid. BIG dan KGI juga secara aktif berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan dan workshop untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi tersebut. Salah satunya melalui pelaksanaan pertemuan tahunan KGI ke-7 yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juni 2024, bertempat di Auditorium Geothermal Information Center, PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk. Kamojang.

“Mengambil tema Penguatan Peran Data Gayaberat dalam Penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG), acara yang merupakan kerja sama antara BIG dengan PGE ini bertujuan sebagai agenda tahunan berbagi informasi, mengevaluasi kegiatan, dan menyusun rencana gayaberat,” ujar Gatot Haryo Pramono, Kepala Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) BIG selaku Ketua KGI saat membuka acara.

Gatot juga mengungkapkan harapannya agar pertemuan ini bisa meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan, meningkatkan berbagi data gayaberat antar pemangku kepentingan, serta meningkatkan pemanfaatan data gayaberat untuk pembangunan dan masyarakat.

Hadir sebagai perwakilan tuan rumah acara, R.M. Tofan Sastranegara, Manager Exploitation Geoscience PGE, menyatakan bahwa giat ini sangat berguna bagi PGE, karena digunakan untuk eksplorasi, khususnya di Kamojang.

“Kegiatan KGI ini penting dilakukan salah satunya untuk standardisasi, sehingga peta dari beberapa daerah bisa menjadi satu standar yang bagus. Melalui KGI ini juga diharapkan kita bisa saling sharing. Harapannya teknologi yang digunakan bisa dikembangkan, sehingga bisa diaplikasikan di industri masing-masing,” tutur Tofan.

Pada kesempatan yang sama, Mohamad Arief Syafi'i, Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) BIG menuturkan bahwa data gayaberat disediakan oleh berbagai pemangku kepentingan, baik kementerian/lembaga (K/L), swasta, termasuk perguruan tinggi. Salah satu tantangan terbesar adalah peningkatan manfaat ketersediaan data gayaberat tersebut. Arief juga mengucapkan terima kasih kepada para anggota KGI yang telah berbagi informasi terkait ketersediaan data gayaberat.

“Per Mei 2024, telah dilakukan kompilasi data berupa Jaring Kontrol Gayaberat Nasional (JKGN), dan data gayaberat dari empat anggota KGI, yaitu PJKGG BIG; Pusat Survei Geologi dan Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan, Kementerian ESDM; Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Kelompok Keilmuan Geodesi, Institut Teknologi Bandung (ITB),” jelas Arief.

Arief menambahkan bahwa hasil kompilasi dari para anggota KGI tersebut disimpan dalam basis data dan ditampilkan pada laman https://s.id/katalogKGI. Kemudian berdasarkan capaian KGI pada tahun 2024 dan tema yang diusung pada forum kali ini, terdapat beberapa poin penting, yaitu percepatan penyusunan standar dalam penyediaan jaring kontrol gayaberat nasional dan penyelenggaraan data gayaberat supaya dapat dilakukan tukar guna dan berbagipakai antar anggota KGI; anggota KGI yang melakukan akuisisi data gayaberat didorong untuk secara aktif menginformasikan kepada Tim Standar KGI untuk dilakukan updating dan kompilasi ketersediaan data gayaberat; peningkatan pemanfaatan data gayaberat untuk beberapa pekerjaan khususnya di bidang manajemen bencana seperti pemantauan sumberdaya air, amblesan tanah, dan aktivitas sesar.

Untuk pertemuan pada 25 Juni 2024, kegiatan terdiri atas rangkaian sesi paparan oleh beberapa narasumber dengan berbagai tema tentang peran penting data gayaberat maupun model geoid. Selain itu, juga dilaksanakan pembahasan kinerja tahunan KGI, yaitu evaluasi kegiatan 2020-2024 dan rencana aksi tahun 2025-2029. Pembahasan tersebut meliputi penyusunan program bersama dalam rangka sinergitas antar anggota berupa kompilasi data gayaberat, percepatan penyusunan standard operating procedure (SOP) akuisisi data gayaberat dan kontrol kualitasnya, serta pengembangan sumberdaya manusia melalui program pelatihan.

Sementara untuk 26 Juni 2024 akan diselenggarakan kegiatan lapangan berupa pengukuran bersama data gayaberat oleh BIG dan Pusat Survei Geologi, Kementerian ESDM di pilar gayaberat absolut di sekitar lapangan panas bumi PGE yang telah diukur gayaberat absolut sebelumnya. Kegiatan pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran dan pengolahan gayaberat relatif, pengukuran gradient gravity, dan pengukuran absolut gravimeter. (LR/MN)