Minggu, 23 Juni 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 23 Juni 2024   |   WIB
Sinergi BIG dan Kementerian Pertanian Dorong Penyelenggaraan IG Tematik

Jakarta, Berita Geospasial – Kolaborasi antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dan mitra Kementerian/Lembaga (K/L) terus dilaksanakan terutama untuk mendapatkan masukan terkait isu strategis dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG) nasional. Masih dalam rangkaian Geospatial Nusantara Roadshow (GNR), BIG mengadakan kunjungan kerja ke Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa, 4 Juni 2024.

“BIG akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IG pada 20 Juni 2024 mendatang. Rakornas ini bertujuan untuk menjadi wadah koordinasi bagi berbagai pemangku kepentingan di bidang IG. Dari sekian banyak pemangku kepentingan, kami memilih delapan K/L untuk kami kunjungi. K/L ini memiliki keterkaitan erat dan memegang data IG Tematik (IGT) yang paling strategis, salah satunya adalah Kementerian Pertanian," tutur Rachman Rifai Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPPIG) BIG yang hadir pada acara tersebut.

Rachman menekankan pentingnya kunjungan ini dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) IG 2025-2029. Salah satu tujuan utamanya adalah memperkuat koordinasi antar instansi terkait dengan data peta skala 1:5.000.

"Kami berharap dapat memperkuat koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait data peta skala 1:5.000. Kami juga ingin memahami apa yang diperlukan agar K/L dapat membangun peta tematik dalam skala besar," tambah Rachman.

Selain kunjungan ke K/L di Jakarta, BIG juga menyelenggarakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di berbagai wilayah untuk menjaring masukan dan memperluas kerja sama.

Mendukung pernyataan tersebut, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementan, Intan Rahayu, menegaskan bahwa Kementan berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan BIG. Intan juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh Kementan dalam pengelolaan IGT.

"Rekan-rekan di Kementan masih kesulitan dalam menyelenggarakan IGT dengan skala yang lebih besar. Ada juga beberapa tema yang berbenturan secara nomenklatur dengan kementerian lain," jelasnya.

Intan berharap BIG dapat membantu memberikan solusi atas kendala-kendala tersebut.

"Kami berharap BIG dapat membantu kami mengatasi masalah ini agar penyelenggaraan IG di lingkungan Kementan dapat berjalan lebih efektif dan efisien," ungkap Intan.

Acara ini merupakan bagian dari upaya BIG untuk memastikan bahwa penyelenggaraan IG di Indonesia dapat dikelola dengan baik, serta untuk mendukung pembangunan dan pengambilan kebijakan berbasis data yang akurat dan up-to-date. (AMA/LR)