Minggu, 24 November 2024   |   WIB
en | id
Minggu, 24 November 2024   |   WIB
Kepala BIG Inspeksi Survei Batimetri di Taman Nasional Bunaken

Manado, Berita Geospasial - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai bersama Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) Mohamad Arief Syafii melakukan inspeksi survei batimetri yang dilakukan Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) di Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Inspeksi dilakukan untuk memastikan survei dilakukan sesuai standar dan akan selesai sesuai dengan target yang ditetapkan.

Survei dilakukan menggunakan pemeruman Single Beam Echo Sounder (SBES) dan Multi Beam Echo Sounder (MBES). Pemeruman adalah proses untuk memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface).

“Data (batimetri) yang dihasilkan ini sangat mahal, karena hasilnya bagus dan begitu detail. Ini bisa memberikan added value bagi banyak orang,” kata Aris pada Sabtu, 10 September 2022.

Aris mengatakan, jika penyediaan data batimetri merupakan salah satu tugas dan fungsi BIG. Hal ini sejalan dengan amanah UU Informasi Geospasial (IG) dan amandemennya, bahwa semua data geospasial laut menjadi bagian dari Peta Rupabumi Indonesia (RBI).

Pada 2022, PKLP BIG bertugas melakukan survei batimetri di dua taman nasional, yakni Taman Nasional Taka Bonerate di Sulawesi Selatan dan Bunaken. Hingga 12 September 2022, akuisisi data di Taman Nasional Bunaken telah 80 persen dari target 500 kilometer persegi.

Deputi IGD yang juga turut dalam inspeksi menjelaskan, bahwa PKLP BIG saat ini tidak lagi hanya fokus pada pembuatan peta laut. Integrasinya pun juga dilakukan karena kini peran BIG tidak hanya pada pembuatan peta.

“Pemanfaatan peta kini juga kita lakukan, sehingga bisa memberikan nilai tambah pada peta dasar yang kita hasilkan,” tegas Arief.

Kepala Pusat PKLP Yosef Sigit Purnomo menambahkan, hasil survei batimetri di Taman Nasional Bunaken akan digunakan untuk memutakhirkan data Batimetri Nasional (Batnas) dan Digital Elevation Model Nasional (DEMNas). “Kedua data tersebut nantinya diintegrasikan dalam Peta RBI,” tutupnya. (FRH/NIN)