Senin, 25 November 2024   |   WIB
en | id
Senin, 25 November 2024   |   WIB
Platform Kolaboratif Toponim, Bukti Kerja Sama Antar Negara Asia Selatan-Timur

Jakarta, Berita Geospasial - Pertemuan United Nations Group of Experts on Geographical Names Asia South-East Division (UNGEGN ASE Division) ke-9 menyepakati implementasi platform kolaboratif di website UNGEGN Divisi ASE, dimana semua negara anggota divisi ASE bisa mengunggah peta regional, gazeter, dan generic terms yang diperbarui melalui platform kolaboratif ini.

Kesepakatan ini dibacakan oleh Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) Badan Informasi Geospasial (BIG), Mohamad Arief Syafii, sekaligus sebagai Chairman UNGEGN ASE Division periode 2018-2022. Kesepakatan penting ini menjadi satu di antara lima resolusi yang dihasilkan pada rapat yang dilangsungkan secara daring pada Rabu, 24 November 2021.

"Collaborative Platform ini merupakan realisasi dari resolusi rapat divisi ke-8 dan telah dikembangkan sejak tahun 2020. Melalui platform ini, seluruh negara anggota Divisi ASE dapat berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan datanya." Jelas Arief.

Konsep platform kolaboratif yang memungkinkan setiap anggota divisi berkontribusi melalui web www.asedivision-ungegn.org ini difasilitasi Indonesia melalui BIG sebagai sekretariat UNGEGN Divisi ASE.

Pengembang platform dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPIG) BIG M. H. Yusa menjelaskan bahwa setiap negara anggota bisa mengubah data dengan berbagai jenis data spasial.

"Negara anggota bisa mengunggah data ini melalui berbagai platform seperti batas administrasi, nama kota, gazeter nasional, maupun generic terms. Namun tetap memiliki otoritas penuh dalam mengatur dan mengolah data yang diunggahnya," Jelas Yusa.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan sembilan negara anggota yaitu Indonesia, Bhutan, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam ini juga disampaikan laporan terkait kegiatan toponim dan permasalahan yang dihadapi, termasuk menyampaikan praktik kegiatan toponim, mulai dari penyusunan standar, pengumpulan, pengelolaan data dari masing-masing anggota.

Disepakati juga pada pertemuan ini untuk menyelenggarakan Pelatihan Internasional tentang Toponimi pada tahun 2022 dan permintaan untuk masing-masing negara anggota agar mengusulkan kandidat yang akan didapuk dan ditetapkan menjadi Chairman UNGEGN ASE Division periode selanjutnya menggantikan Indonesia dalam hal ini Arief Syafii pada April 2022 mendatang.

Sebagai Informasi, UNGEGN adalah satu dari tujuh badan tetap kepakaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Anggotanya terdiri dari pakar geografi, geologi, kartografi, linguistik, sejarah, dan juga pakar antropologi dari negara anggota PBB. Lembaga ini bertujuan membakukan nama rupa bumi internasional, khususnya negara-negara anggota PBB. -RKI-