Cibinong, Berita Geospasial – Guna memperoleh hasil data yang akurat dan terpercaya, PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan joint survey verifikasi benchmark (BM) pembangunan Toll Harbour Road II.
“Titik acuan atau BM merupakan bagian dari penyelenggaraan data geospasial yang dilakukan BIG. Titik acuan yang diselenggarakan BIG, sebagaimana diamanahkan Undang-Undang Informasi Geospasial, tidak sekedar digunakan untuk pemetaan. Tetapi juga untuk pembangunan, salah satunya pembangunan jalan,” terang Kepala Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial BIG Agung Christianto saat pembahasan rencana kegiatan verifikasi BM antara BIG dan PT. CMNP pada Kamis, 3 Juni 2021.
Untuk pembangunan jalan tol layang (elevated toll road), lanjut Agung, diperlukan titik acuan dengan tingkat presisi yang akurat dan terpercaya. Karenanya, suatu kebanggaan tersendiri bagi BIG diberi kepercayaan turut berpartisipasi dalam proyek pembangunan Toll Harbour Road II.
Menurut Sabaraudin Cakas selaku perwakilan dari PT. CMNP, Toll Harbour Road II merupakan jalan tol sepanjang 9,67 kilometer yang merupakan akses sambungan dari jalan tol dalam Kota Jakarta menuju kawasan Tanjung Priok yang kini terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road. Tol ini akan membentang di atas jalan tol layang (elevated) Harbour I eksisting antara Pluit–Ancol–Tanjung Priok.
“Kami berharap, proyek pembangunan akan rampung pada 2023,” tegas Sabaraudin. Sabaraudin menjelaskan, pihaknya membutuhkan delapan BM dengan tingkat ketelitian sesuai SNI 9-6724-2002 tentang jaring kontrol horizontal pada awal pembangunan Toll Harbour Road II. Ini berarti nilai toleransi tidak lebih dari 1 centimeter.
Titik-titik tersebut sudah dibangun perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang infrastruktur tersebut di sepanjang area rencana pembangunan jalan tol. Selanjutnya, PT. CMNP membutuhkan bantuan BIG untuk verifikasi kesesuaian titik dengan standar yang berlaku.
Di akhir diskusi, BIG dan PT. CMNP sepakat akan bekerjasama melalui mekanisme Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku. Sementara, prasurvei akan segera dilaksanakan untuk memastikan titik BM berada pada kondisi yang layak dan tidak terganggu selama pelaksanaan verifikasi.
Sebagai informasi, pertemuan ini dihadiri tim teknis dari PT. CMNP, Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika BIG, tim administrasi kerja sama dari Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan IG, kelompok kerja Humas dan Kerja Sama, serta Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial. (HS/NIN)