Cibinong, Berita Geospasial – Hari Meteorologi Sedunia ke-71 yang diperingati setiap 23 Maret, tahun ini mengusung tema `The Ocean, Our Climete and Water`. Badan Informasi Geospasial (BIG) juga turut ambil bagian dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia.
Kepala BIG Muh Aris Marfai menjadi pembicara utama pada International Webinar World Meteorology Day 2021 yang diadakan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) pada Jumat, 9 April 2021. Pada rangkaian acara peringatan Hari Meteorologi Internasional ke-71 ini, ia memaparkan peran penting informasi dan data ruang kebumian (geospasial) dalam pencegahan serta penanganan bencana.
“Indonesia memang dikelilingi rangkaian gunung berapi dan sejumlah lempeng tektonik yang menyebabkan sejumlah wilayah menjadi rawan bencana. Data spasial dapat dimanfaatkan untuk mitigasi dan penanganan bencana,” kata Aris.
Mantan Dekan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) ini menjelaskan, data spasial merupakan data atau informasi yang mengidentifikasi lokasi geografis dari fitur atau batasan tertentu di bumi. Dengan memanfaatkan data spasial, pemerintah bisa menyusun upaya preventif penanganan kebencanaan.
“Berbagai proses pengelolaan data spasial, seperti pemetaan rupabumi, pemeliharaan stasiun pasang surut (pasut), dan pemetaan kebencanaan merupakan bagian dari mitigasi bencana yang selama ini dijalankan BIG,” lanjut Aris.
Menurut Aris, pemeliharaan, pemanfaatan, dan integrasi data spasial sangat diperlukan dalam mitigasi bencana. Bidang meteorologi dan geofisika juga perlu dilibatkan dalam pengelolaan data spasial, untuk menganalisis dampak bencana. (AR/NIN)