Selasa, 26 November 2024   |   WIB
en | id
Selasa, 26 November 2024   |   WIB
Mencari Solusi Kerentanan Wilayah Pesisir

Cibinong, Berita Geospasial - The Training On The Practical Ways Of Integrated Coastal Spatial Planning-Based Ecosystem Adaptation (SPBEA) menjadi ruang studi lanjut sekaligus ajang berbagi ilmu dan pengalaman terkait penataan ruang. Kegiatan tersebut mendorong adaptasi terhadap fenomena kerentanan wilayah pesisir yang berdampak pada degradasi lingkungan dan kualitas kehidupan manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Dewayany Sutrisno dari Badan Informasi Geospasial (BIG) selaku ketua panitia acara yang diselenggarakan secara daring dan luring pada 15 hingga 19 Februari 2021.

“Diperlukan penguatan atas dasar faktor ekologi, kesejahteraan manusia dan pembangunan berkelanjutan dengan mengembangkan penataan ruang berbasis pendekatan adaptasi ekosistem. Oleh karena itu perlu untuk berbagi ilmu dan pengalaman terkait penataan ruang atas dasar adaptasi," papar Dewayani.

Kegiatan yang diikuti oleh 75 peserta dari 21 negara ini merupakan ruang berbagi pengetahuan dari penelitian internasional dan sinergi peningkatan kapasitas yang melibatkan beberapa Lembaga dari dalam dan luar negeri yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-Geospasial (PUI-Geospasial) - Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia.

Kepala Pusat Penelitian, Promosi, dan Kerja sama Suprajaka mewakili PUI-Geospasial BIG dalam sambutannya mengungkapan bahwa manusia harus memahami ekosistem alam dan memanfaatkan sumber daya tanpa mengurangi fungsi ekologi dan ekonomi. Salah satu cara mencapainya dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, seperti melalui acara pelatihan.

“Pengetahuan tentang tata ruang untuk perencanaan berbasis ekosistem bagi generasi muda diproyeksikan dapat berkontribusi pada pencapaian kelestarian lingkungan dan kesejahteraan manusia selama beberapa dekade ke depan," pungkas Suprajaka.

Sebagai catatan, pelatihan ini didanai oleh Jaringan Asia-Pasifik untuk Riset Perubahan Global dengan kolaborator dari Universitas Teknologi Malaysia, Unversitas Nasional Ciao , Universitas Tung, Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, Universitas Negara Bagian Ohio, Universitas Diponegoro dan Seameo Biotrop. (RKI/MAD)