Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
BIG Bagikan Inovasi AI JDIH kepada BNN

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan Tim Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu, 15 Oktober 2025. Kunjungan ini bertujuan memperdalam pemahaman sekaligus menjajaki kolaborasi pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem pengelolaan dokumen hukum di instansi pemerintah.

Kepala Biro Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Kerja Sama BIG Mone Iye Cornelia Marschiavelli menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa inovasi berbasis AI di JDIH BIG merupakan bagian dari transformasi digital yang dikembangkan secara mandiri oleh tim internal BIG.

“AI ini merupakan hasil karya tim kami sendiri untuk membantu pencarian, analisis, dan pengelolaan dokumen hukum agar lebih efisien. Kami berharap rekan-rekan BNN dapat memberikan masukan agar sistem ini terus berkembang,” ujar Mone.

Perancang Perundang-Undangan Muda Badan Narkotika Nasional Yogi Hartanto mengapresiasi kesempatan untuk mempelajari langsung penerapan AI di JDIH BIG. Ia menilai, inovasi tersebut relevan dengan kebutuhan instansi dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan informasi hukum.

“Kami ingin memperdalam bagaimana penerapan AI di sistem JDIH BIG. Inovasi ini sangat inspiratif dan dapat menjadi acuan bagi kami dalam mengembangkan sistem serupa di lingkungan BNN,” ungkap Yogi.

Pada sesi pemaparan, Lintang Puspita Novasari dari BIG mempresentasikan profil JDIH BIG, mulai dari struktur pengelola, sarana prasarana, hingga pengembangan fitur terkini. Pada 2025, JDIH BIG telah meningkatkan antarmuka pengguna yang lebih responsif, menghadirkan panel kontrol baru, serta mempercepat sistem pencarian dokumen hukum.

Selain itu, BIG juga meluncurkan chatbot berbasis AI untuk mempermudah layanan hukum digital. Chatbot ini menjadi bagian dari inovasi yang terus dikembangkan untuk mendukung pelayanan publik yang cepat dan adaptif.

Sedangkan, Muhammad Hasannudin Yusa dari Pusat Standar dan Teknologi Informasi Geospasial (STIG) BIG memaparkan pengembangan sistem AI bernama BIMA (BIG Intelligent Multi-purpose Assistant). Ia mengungkapkan, pengembangan BIMA berawal dari tantangan untuk menciptakan AI yang mampu menjawab pertanyaan hukum di JDIH.

“Saat ini kami berada di tahap ketiga pengembangan dan terus menyempurnakan modelnya. Sebelumnya kami membuat WA bot sebelum muncul Meta AI, lalu kami kembangkan hingga lahir BIMA. Sistem ini sepenuhnya berbasis Bahasa Indonesia dengan basis pengetahuan JDIH BIG,” jelasnya.

Yusa menambahkan, minat pengguna terhadap sistem AI JDIH terus meningkat. Tim pengembang berkomitmen menyempurnakan fitur agar sistem dapat digunakan secara luas dan efisien.

Reporter: Azzahra Putri Khairani
Editor: Kesturi Haryunani