Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
KPBUMN Ditandatangani, Peta Dasar Indonesia Kini Dimutakhirkan Tanpa APBN

Cibinong, Berita Geospasial – Sebuah langkah strategis ditempuh Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam memperkuat ketersediaan Informasi Geospasial Dasar (IGD). BIG resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), induk holding BUMN Jasa Survei (IDSurvey), pada Jumat, 16 Mei 2025.

Kerja sama ini bukan sekadar penandatanganan dokumen, tetapi merupakan terobosan penting dalam penyediaan dan pemutakhiran peta dasar Indonesia secara berkala selama 25 tahun ke depan. Untuk pertama kalinya, pemutakhiran peta dasar nasional melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai alternatif pembiayaan, lepas dari ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kepala BIG Muh Aris Marfai mengungkapkan, kerja sama ini menjadi langkah konkret memperkuat ekosistem industri geospasial nasional. Ia merujuk laporan Geospatial World terkait Geospatial Knowledge Infrastructure (GKI) Readiness Index 2025, di mana Indonesia berada di posisi 28 dari 75 negara dalam hal kesiapan infrastruktur geospasial.

“Indonesia dinilai baik dalam kapasitas kelembagaan dan pemanfaatan data, tetapi masih lemah dalam investasi serta partisipasi sektor publik dan swasta. Penandatanganan ini menjadi momentum mengakselerasi partisipasi sektor privat dan badan usaha agar turut membangun ekosistem industri geospasial. Ini adalah katalis untuk mendorong pemanfaatan Informasi Geospasial secara luas di pemerintahan dan masyarakat,” ungkap Aris.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) R. Benny Susanto menyebut kerja sama ini sebagai skema perdana Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Milik Negara (KPBUMN) yang secara spesifik mendukung ketersediaan IGD. Menurutnya, IDSurvey berkomitmen penuh mendukung BIG membangun ekosistem geospasial yang tangguh dan berkelanjutan.

“Peta dasar kini menjadi landasan vital dalam berbagai sektor strategis, dari pengelolaan sumber daya alam, mitigasi bencana, penataan ruang, hingga percepatan infrastruktur. Dalam ekonomi, IGD mempercepat proses perizinan dan mendukung transformasi digital pemerintahan,” jelas Benny.

Turut hadir dalam penandatanganan ini, yaitu Deputi IGD BIG Mohamad Arief Syafii, Deputi IGT BIG Antonius Bambang Wijanarto, serta Direktur Utama IDSurvey Arisudono Soerono. Hadir pula para pimpinan BUMN jasa survei lainnya, yaitu Direktur Utama PT Sucofindo Jobi Triananda Hasjim dan Direktur Utama PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna.

Dengan kerja sama ini, BIG dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) tidak hanya membuka babak baru dalam penyelenggaraan IGD, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi masa depan geospasial Indonesia yang mandiri, maju, dan berdaya saing global. (TN/NIN)