Cibinong, Berita Geospasial – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional (DPN) melakukan kunjungan kerja ke Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Selasa, 25 Februari 2025. Kunjungan ini untuk memperkenalkan struktur baru DPN serta memperkuat kerja sama dalam pemanfaatan Informasi Geospasial (IG) bagi pertahanan negara.
Dalam sambutannya, Kepala BIG Muh Aris Marfai menyampaikan peran strategis BIG dalam menyediakan Informasi Geospasial Dasar (IGD), Informasi Geospasial Tematik (IGT), Infrastruktur Informasi Geospasial (IIG) yang menjadi landasan berbagai kebijakan nasional. Dalam hal ini termasuk sektor pertahanan dan keamanan.
“Informasi Geospasial yang akurat dan terkini sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dalam menjaga kedaulatan negara,” ujar Aris.
Pada kesempatan tersebut, Wamenhan menekankan pentingnya sinergi antara BIG dan Kementerian Pertahanan dalam penyediaan data geospasial yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan strategis. Seperti pemantauan wilayah perbatasan, analisis pertahanan, serta mitigasi ancaman keamanan nasional.
“Kami menyadari bahwa kemandirian data dan informasi itu penting. Karena itu, DPN membutuhkan masukan mengenai Informasi Geospasial yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kebijakan pertahanan negara,” ungkapnya.
Saat sesi diskusi, Deputi Bidang IGD Mohamad Arief Syafii menyampaikan bahwa selama ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) dan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk penyediaan peta dasar yang menjadi acuan bagi berbagai operasi militer. BIG juga telah menjalin kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) dalam mendukung intelijen geospasial.
“IG sebenarnya juga dapat untuk mendeteksi lokasi-lokasi strategis di wilayah rawan, seperti Papua. Kami menggunakan radar dengan dua gelombang yang dapat menembus pohon. Rencana wilayah Papua akan kita `sapu` akhir tahun ini,” terang Arief.
Di akhir pertemuan, disampaikan berbagai tantangan yang dihadapi BIG. Salah satunya adalah ketersediaan citra satelit resolusi tinggi pascaintegrasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BIG mengharapkan dukungan dari DPN agar ketersediaan data satelit untuk kepentingan strategis dapat terus terjamin.
Sebagai langkah konkret dalam memperkuat sinergi, BIG menyatakan kesiapan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) DPN di bidang IG melalui kerja sama dengan Direktorat Sumber Daya Manusia Informasi Geospasial (DSDMIG) BIG. Selain itu, BIG juga berharap dapat masuk dalam daftar kementerian/lembaga yang mendapat prioritas dalam pemanfaatan Pusat Data Nasional (PDN) guna memastikan akses data geospasial yang lebih luas bagi pemangku kepentingan. (NIN/AFN)