Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
Libatkan Multipihak, BIG Pantau Akselerasi Pemetaan Skala Besar Sulawesi

Makassar, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) melaksanakan monitoring pekerjaan penyediaan peta dasar skala besar untuk wilayah darat Pulau Sulawesi pada Kamis, 5 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan memastikan proses pemetaan berjalan lancar dan berkualitas.

Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) BIG, Mohamad Arief Syafi'i, memimpin rapat koordinasi dan evaluasi dalam sesi pertama. “Kita menyadari ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan pemetaan. Namun, kita harus segera mengambil langkah-langkah prioritas untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan ini,” tegas Arief.

Justin Kinser, Vice President Asia Pacific Intermap Technologies, Inc., mewakili PT Pratama Persada Airborne (PPA) selaku pelaksana, memaparkan progres terkini. “Proses akuisisi data hampir selesai. Saat ini, kami tengah mengolah dan mengkompilasi data vektor, menggabungkan atribut, serta memeriksa toponim. Kami juga mengolah data kontur, hidrografi, dan penutup lahan menjadi peta dasar seamless,” jelas Justin.

Justin menambahkan bahwa metode konvensional membutuhkan waktu lama dan biaya tinggi untuk memetakan Indonesia. Karena itu, PT PPA bermitra dengan Intermap dan PT Nusantara Agung Raya Consultant (NARCON) menggunakan teknologi IFSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar). Teknologi ini memungkinkan pengambilan data geospasial pada cakupan area luas dengan cepat dan efisien.

Kepala BIG, Muh Aris Marfai, merespons laporan tersebut dengan optimisme. “Saya harap penyediaan peta dasar skala besar di Sulawesi ini dapat selesai tepat waktu. Data yang dihasilkan harus segera didiseminasikan ke pihak terkait, terutama untuk penyusunan rencana detail tata ruang,” ujar Aris.

Kegiatan ini turut dihadiri Plt. Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti; Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Sulistyo; serta perwakilan dari BAIS TNI, Kementerian Keuangan, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, serta unit teknis BIG.

Para perwakilan yang hadir menyatakan dukungannya terhadap BIG dalam mempercepat penyediaan peta dasar skala besar. Mereka menekankan pentingnya pemenuhan skema anggaran yang berlaku dan kepatuhan terhadap manajemen keamanan data serta informasi.

Setelah rapat, seluruh peserta mengunjungi Pangkalan Udara TNI AU Sultan Hasanuddin. Di sana, mereka melihat langsung pesawat Learjet 36 N101AJ yang dilengkapi sensor radar X-band dan P-band. Pesawat ini mampu menghasilkan data Orthorectified Imagery (ORI), Digital Surface Model (DSM), dan Digital Terrain Model (DTM).

Data tersebut akan digunakan untuk menyusun peta dasar skala 1:5.000 di seluruh wilayah Sulawesi. Peta ini juga diharapkan menjadi model bagi pulau-pulau lain di Indonesia. Mulai 2025, penyediaan peta dasar skala besar akan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN dengan skema pembiayaan PHLN (Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri).

Dengan melibatkan berbagai pihak dan melakukan monitoring berkala, BIG optimis penyediaan peta dasar skala besar wilayah Sulawesi dapat selesai sesuai target. Peta dasar yang akurat dan mutakhir ini menjadi kunci strategis dalam mendukung pembangunan nasional maupun daerah. (IP/RM/AFN)