Selasa, 03 Desember 2024   |   WIB
id | en
Selasa, 03 Desember 2024   |   WIB
Dalami IG, Mahasiswa Geografi UNP Kunjungi BIG

Cibinong, Berita Geospasial – Sebanyak 95 mahasiswa Program Studi Geografi, Departemen Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan kunjungan ke Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Rabu, 6 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tematik.

“Kunjungan ini bertujuan memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pemanfaatan data geospasial dalam perencanaan tata ruang dan aplikasi geospasial lainnya,” ungkap Kepala Laboratorium Geografi UNP Triyatno.

Triyatno menyampaikan, pihaknya memilih BIG sebagai tujuan KKL Tematik mengingat peran penting UNP sebagai Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) di Sumatra. Selain itu, masih banyak mahasiswa belum mengetahui tentang pemanfaatan data dan Informasi Geospasial (IG).

Humas BIG Tommy Nautico, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para mahasiswa dan dosen UNP. “Semoga kunjungan ini dapat memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pentingnya IG dalam perencanaan wilayah dan tata ruang,” ucapnya.

Pada kunjungan ini, para mahasiswa mendapatkan wawasan baru mengenai kebijakan dan prinsip dasar geospasial dalam penyusunan peta rencana tata ruang. Surveyor pemetaan dari Direktorat Pemetaan Rupabumi Wilayah Darat sekaligus Ketua Tim Verifikasi Unsur Rupabumi Indonesia (RBI), Fuad Hasyim, hadir sebagai narasumber. Fuad menyampaikan pentingnya IG sebagai dasar dalam penataan ruang.

“Peta adalah alat terbaik dalam menggambarkan tata ruang wilayah, yang memiliki kekuatan hukum. Dengan menggunakan data yang akurat, konflik batas wilayah dan peruntukan ruang dapat diidentifikasi dan diminimalkan,” terangnya.

Penggunaan IG, lanjut Fuad, dapat membantu dalam menginventarisasi sumber daya, mengidentifikasi tumpang tindih penggunaan ruang, serta memberikan analisis mitigasi bencana. IG juga berperan dalam analisis mitigasi bencana dengan memetakan kawasan rawan bencana, mengidentifikasi tipologi bencana, serta menyusun rencana mitigasi.

Namun, kondisi geografis Indonesia yang beragam menantang dalam proses pemetaan. “Data peta dasar belum menjangkau seluruh wilayah, terutama daerah bervegetasi rapat,” tutur Fuad.

Fuad menutup paparannya dengan menyampaikan bahwa pengintegrasian data geospasial yang mutakhir akan meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik.

Pada kunjungan ini, mahasiswa UNP juga mendapatkan materi tentang Ina-Geoportal yang disampaikan perwakilan dari Direktorat Kelembagaan dan Jaringan Informasi Geospasial BIG. Sebagai pusat data dan platform geospasial nasional yang dikelola BIG, Ina-Geoportal bersifat terbuka dan terintegrasi. Pengguna dari berbagai kalangan, baik pemerintah, peneliti, maupun masyarakat umum, dapat mengakses data spasial yang komprehensif untuk berbagai keperluan. (NIN/IP)