Jumat, 22 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 22 November 2024   |   WIB
BIG Dorong Integrasi IG Melalui GNR

Jakarta, Berita Geospasial – Dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan Informasi Geospasial di berbagai sektor di masyarakat. Namun, Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai lembaga pemerintah yang betanggungjawab terhadap penyelenggaraan IG di Indonesia tidak bisa melakukannya sendiri.

Dibutuhkan dukungan dari banyak pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta tentang pentingnya IG dalam perencanaan dan pembangunan. Karena itulah BIG menggelar Geospasial Nusantara Roadshow (GNR) menjelang pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IG 2024.

Sekretaris Utama BIG Belinda Arunarwati Margono dalam sambutannya menyampaikan, GNR ditujukan bagi kementerian/lembaga (K/L) yang memiliki peranan dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT). Melalui GNR, diharapkan dapat dibahas berbagai isu strategis penyelenggaraan IG.

“Isu strategis yang dibahas, nantinya akan kita koordinasikan saat Rakornas IG 2024, sehingga penyelenggaraan IG dapat memberikan manfaat dan menjadi landasan pembangunan nasional. Hasil koordinasi selanjutnya akan kami rumuskan menjadi masukan sebagai kebijakan strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025–2029 yang disiapkan untuk pemerintahan baru,” jelas Belinda saat membuka GNR di Jakarta pada Kamis, 6 Juni 2024.

Menurut Belinda, integrasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang IG memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kondusif bagi berbagai pihak yang terlibat. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik, mendorong inovasi, serta meningkatkan kemampuan dalam mitigasi risiko dan respon bencana.

Tentunya, upaya di atas membutuhkan penguatan mekanisme berbagipakai dan penyebarluasan IG melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN). “Yang tidak kalah penting adalah penguatan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang IG yang akan menjadi backbone penyelenggaraan IG nasional,” tegas Belinda.

Sementra itu, Deputi Bidang IGT BIG Antonius Bambang Wijanarto yang juga menjadi Ketua Rakornas IG 2024 menyampaikan, perkembangan infrastruktur IG harus dapat dimanfaatkan seluruh pihak. Hal ini penting untuk memastikan bahwa manfaat data dan teknologi geospasial dapat dirasakan secara luas.

“Kunci one map policy adalah harus saling menutupi dan melengkapi jika salah satu stakeholder membutuhkan IG,” papar Anton.

Pada kesempatan ini, juga dijelaskan peran penting The United Nations Integrated Geospatial Information Framework (UN-IGIF) untuk membantu negara-negara di seluruh dunia mengelola dan memanfaatkan IG secara efektif. Framework ini memberikan panduan, kebijakan, dan strategi untuk mengintegrasikan IG ke dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan berkelanjutan.

“UN-IGIF juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menyediakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan IG ke dalam strategi pembangunan nasional,” ungkap surveyor pemetaan madya BIG Tandang Yuliadi. (DF/NIN)