Tangerang, Berita Geospasial – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya melakukan percepatan implementasi `Tangerang Satu Data Satu Peta`. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan sektor digital, hingga memastikan kebijakan publik yang tepat sasaran.
Implementasi `Tangerang Satu Data Satu Peta` sekaligus sebagai upaya mempertahankan status unggulnya di dalam kategori simpul jaringan geospasial. Saat ini, status simpul jaringan Pemkot Tangerang memiliki kinerja tinggi yang terlihat dari kualitas data spasial di geoportal.
“BIG (Badan Informasi Geospasial) mengapresiasi capaian simpul jaringan Pemkot Tangerang melalui Tangerang Satu Data Satu Peta. Program ini dapat dijadikan contoh dan tolok ukur keberhasilan pengelolaan simpul jaringan di daerah,” kata Kepala BIG Muh Aris Marfai saat memberikan sambutan pada Penganugerahan Tangerang Satu Data Satu Peta yang digelar di Tangerang, Kamis, 22 Februari 2024.
Namun, lanjut Aris, simpul jaringan Pemkot Tangerang masih perlu dikuatkan dengan sumber daya manusia (SDM) melalui formasi jabatan fungsional survei dan pemetaan (surta). Sebab, SDM memegang peranan penting dalam pengelolaan simpul jaringan dan data geospasial.
Pada kesempatan ini, Aris juga menyampaikan harapannya agar `Tangerang Satu Data Satu Peta` bisa membuat data dan Informasi Geospasial (IG) menjadi terpadu dan mudah diakses. “Sehingga kita dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan berdasarkan data yang akurat dan up-to-date,” ucapnya.
Menurut Aris, data dan IG yang akurat akan sangat berguna dalam situasi darurat atau ketika harus mengambil keputusan dalam waktu singkat. Tentunya dibutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat, untuk memastikan data yang akurat, up-to-date, serta terintegrasi ke dalam sistem informasi yang terpadu.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin menyampaikan bahwa integrasi perlu dilakukan dalam pengelolaan simpul jaringan IG. Hal lain yang tidak kalah penting adalah sinkronisasi, yang saat ini masih menjadi pekerjaan rumah Pemkot Tangerang.
“Harus diakui, sulit sekali ketika proses integrasi data guna mempercepat Tangerang Satu Data Satu Peta. Permasalahan yang sering ditemui ada di tingkat manajemen data, dimana terdapat perbedaan pelabelan atribut data. Walaupun begitu, Pemkot Tangerang tetap berusaha melakukan sinkronisasi data dan IG secara lengkap,” imbuh Nurdin.
Sebagai apresiasi kepada dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah berusaha untuk mengembangkan Tangerang Satu Data Satu Peta, Pemkot Tangerang kembali menggelar `Penganugerahan Simpul Jaringan Geospasial 2024`. Penganugerahan ini diharapkan dapat menjadi apresiasi dan suntikan semangat untuk mengembangkan Tangerang Satu Data Satu Peta yang lebih maksimal lagi. (TN/NIN)