Kamis, 14 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 14 November 2024   |   WIB
Deretan Tim Pendukung Dibalik Survei Densifikasi Pilar Batas Negara RI - PNG

Kweel, Berita Geospasial – Sebagai pemenuhan dari prioritas nasional, Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) melaksanakan perapatan (densifikasi) pilar batas negara Republik Indonesia - Papua Nugini (RI-PNG) di sektor MM.11.5 s.d. MM.11.3. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan, mulai dari September hingga Desember 2023.

Rencananya, tim PPBW BIG akan membangun 40 pilar dengan rincian: 3 pilar tipe A dan 37 pilar tipe B. PPBW BIG membagi kegiatan menjadi tiga tahap: tahap pertama perintisan jalur dan stake out posisi patok sementara, tahap dua pengamatan Global Navigation Satellite System (GNSS) pada patok sementara, dan tahap tiga pemasangan pilar.

Andi Putra Parlindungan, selaku surveyor pemetaan BIG yang memimpin tim pengamatan GNSS mengungkapkan bahwa kesuksesan pekerjaan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak seperti: tim Topografi Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih, tim Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG, dan pekerja lokal.

"Kami bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai tim survei dan pengamanan, serta pekerja lokal sebagai tenaga bantuan operasional untuk mendistribusikan logistik ke tiap camp yang telah ditentukan,” jelas Andi saat berkoordinasi dengan Satgas Pamtas RI - PNG di Sota, Papua Selatan (23/10).

Total panjang segmen perbatasan yang akan dipasang pilar sekitar 30 kilometer. Lebatnya hutan Papua menjadi tantangan mutlak bagi tim, karena tim berkegiatan di wilayah yang minim disentuh oleh masyarakat.

Saat berkoordinasi dengan Komandan Batalion Satgas Pamtas RI - PNG Statis Yonif 726/TML, Letnan Kolonel (Letkol) Inf. Anta Sihotang menyampaikan sudah menyiapkan personil terbaiknya untuk membantu mendampingi dan mengamankan kegiatan. Anta juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga salah satu bentuk tugas mereka disana.

"Kami mendukung penuh pekerjaan yang dilakukan ini, karena erat kaitannya dengan tugas kami disini sebagai Satgas Pamtas,” tegas Anta. (AMA/LR)