Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima jajaran pimpinan Media Indonesia dalam rangka kunjungan inisiasi kerja sama antara kedua belah pihak, pada 5 Juli 2023 di Ruang Rapat Utama BIG. Sebagaimana diketahui, terdapat hubungan timbal balik antara pemerintah dengan media. Pihak pemerintah membutuhkan peran media sebagai wadah sosialisasi program kerja, sedangkan pihak media sendiri membutuhkan pemerintah sebagai sumber data dan berita.
“Pada prinsipnya, sebagai lembaga negara yang mengemban tugas dalam produksi, penyebarluasan, dan pembinaan informasi geospasial, BIG terbuka dan menyambut baik peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Media Indonesia. Hal ini mengingat BIG tidak lepas dari kebutuhan akan publikasi dan sosialisasi program kerja bagi masyarakat luas,” ungkap Kepala BIG Muh Aris Marfai ketika membuka acara.
Media Indonesia sebagai media berbasis intelektual, banyak menjalin kemitraan dengan pemerintah, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan untuk memperkuat basis pembaca. “Kami menyadari sepenuhnya bahwa media tanpa kolaborasi, tidak akan menghasilkan konten dan pemberitaan yang berbobot. Media Indonesia dapat menjembatani BIG dengan banyak pihak untuk saling bertemu, berkomunikasi, dan mengedukasi masyarakat mengenai betapa pentingnya satu data dan pemetaan yang akurat dan akuntabel,” jelas Direktur Pemberitaan Media Indonesia Ade Alawi.
Turut hadir dalam forum ini, Deputi Direktur Pengembangan Bisnis Media Indonesia F. Saiful Bachri. Saiful menambahkan bahwa selain hadir dalam format cetak dan digital, Media Indonesia juga giat menyelenggarakan festival sebagai bentuk transformasi penyampaian edukasi bagi masyarakat. “BIG dapat memperluas jangkauan company branding melalui beragam bentuk publikasi, seperti mengisi kolom pakar, penyebarluasan informasi melalui media sosial nasional dan internasional, menyelenggarakan roadshow/talkshow/kompetisi dalam kerangka festival, serta berpartisipasi dalam sekolah jurnalisme untuk memperkuat skill penulisan artikel populer. Selain itu, Media Indonesia memiliki tools khusus untuk mengetahui sentimen negatif atau positif masyarakat terhadap suatu instansi. Hal ini dapat dijadikan dasar berpijak untuk menjaga citra positif instansi,” tandas Bachri.
Sehubungan dengan upaya meningkatkan literasi geospasial dan popularitas BIG, Muh Aris Marfai menyampaikan bahwa BIG akan mendukung pemberitaan di Media Indonesia dengan sentuhan spasial, penyediaan materi dan media untuk bahan publikasi, peningkatan kapasitas SDM kehumasan melalui pelatihan jurnalistik, serta menekankan pentingnya penamaan rupa bumi yang resmi bagi di Indonesia. Bentuk-bentuk kerja sama tersebut diharapkan menjadi sarana publikasi positif kinerja pemerintah, khususnya BIG, di tengah masyarakat. (IP/MN)