Karimunjawa, Berita Geospasial - Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PPKLP) melakukan kegiatan survei batimetri di kawasan Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah. Survei ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengelolaan Terpadu Taman Nasional dan Kawasan Konservasi.
“Survei kali ini menggunakan Singlebeam Echosounder (SBES) dan Multibeam Echosounder (MBES),” jelas Koordinator Pemetaan Kelautan Fajar Triady Mugiarto di Karimunjawa pada Kamis, 8 Juni 2023.
Luas area survei di kawasan Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa sendiri mencapai 1.100 kilometer persegi. Survei yang telah dimulai sejak Mei 2023 ini ditargetkan rampung pada Agustus 2023.
“Estimasi luas area yang dipetakan dengan MBES yaitu 207 kilometer persegi. Sedangkan estimasi luas area SBES 893 kilometer persegi,” ujar Fajar.
Adapun SBES adalah suatu alat pemancar tunggal sinyal gelombang suara yang terpasang di badan kapal. Sedangkan, MBES adalah alat pemancar ganda sinyal gelombang suara yang terpasang menyebar di badan kapal.
“MBES biasanya digunakan untuk memetakan perairan dangkal, sedangkan SBES digunakan untuk meemtakan perairan dalam,” imbuh Fajar.
Hasil dari kegiatan survei batimetri di Taman Nasional Karimunjawa ini nantinya akan digunakan untuk memutakhirkan data Batimetri Nasional (Batnas) dan Digital Elevation Model Nasional (DEMNas). Kedua data tersebut nantinya diintegrasikan dalam Peta Rupabumi Indonesia.
Sebagai informasi, total ada sepuluh kawasan konservasi dan tujuh taman nasional yang menjadi target pemetaan BIG. Sebelumnya, PKLP telah melakukan survei batimetri di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Bunaken, dan Taka Bonerate. (NIN/LR)