Kamis, 14 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 14 November 2024   |   WIB
BIG dan BRIN Bahas Skema Rekonsiliasi dan Pembaharuan Data Spasial Tutupan Kebun Kepala Sawit Nasional

Jakarta, Berita Geospasial - Mengawali hari pertama setelah libur lebaran, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko. Pertemuan yang dilakukan di Jakarta pada Rabu, 26 April 2023 dilaksanakan guna membangun kesepahaman bersama dalam memberikan dukungan kepada kementerian lembaga terkait dalam rencana kerja rekonsiliasi dan pembaharuan data spasial Tutupan Kebun Kepala Sawit Nasional. Kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan program Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit dan Optimalisasi Penerimaan Negara.

Rekonsiliasi dan pembaharuan data spasial ini bertujuan untuk mewujudkan tersedianya informasi geospasial tematik (IGT) Tutupan Kebun Kelapa Sawit Skala 1:50.000 yang telah diperbaharui (up to date) dan dapat disinkronisasikan dengan IGT Kelapa Sawit lainnya sehingga terbangun basis data spasial Kelapa Sawit Nasional by name by address. Instrumen utama dalam rekonsiliasi dan pembaharuan data spasial ini adalah citra satelit penginderaan jauh (inderaja) hasil akuisisi terbaru yang dilakukan secara periodik oleh BRIN. Ketersediaan citra inderaja terbaru dengan resolusi spasial yang baik inilah yang selanjutnya digunakan dasar untuk mendukung pembaharuan data baseline Tutupan Kebun Kelapa Sawit Re-Evaluasi Tahun 2021 yang telah dimiliki Kementerian Pertanian sebagai walidata.

“Untuk memastikan penyelenggaraan tata kelola sawit yang lebih baik maka basis data spasial terkait perkebunan Kalapa Sawit dituntut dalam kondisi yang update dan akurat harus segera diwujudkan,” tegas Aris.

Lebih lanjut, Aris Marfai mengungkapkan bahwa selanjutnya data ini digunakan dalam rekonsiliasi luasan data perkebunan Kelapa Sawit lainnya seperti data penerbitan perizinan seperti Ijin Lokasi Perkebunan (ILOK Perkebunan), Ijin Usaha Perkebunan Sawit (IUP) serta data penguasaan lahan seperti Hak Guna Usaha (HGU) komoditas Kelapa Sawit.

“BIG sangat mengharapkan dukungan BRIN dalam hal menyediakan citra satelit terbaru dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian sebagai leading sector,” ungkap Aris.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa BRIN akan mendukung keberlanjutan utilitasi citra satelit inderaja ini dalam tata kelola kelapa sawit nasional misalnya dalam menyiapkan otomatisasi interpretasi melalui pembangunan algoritma utilitasi citra satelit inderaja dalam memonitoring Tutupan Kelapa Sawit secara periodik; sepanjang data citra yang diminta benar-benar digunakan atau diutilisasi dan dirintepretasikan.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, BIG dan BRIN akan segera melakukan koordinasi Kelompok Kerja Data program Peningkatan Tata Kelola Industri Kelapa Sawit dan Optimalisasi Penerimaan Negara. Hal ini guna memastikan skema kerja dan memastikan kebutuhan data yang diperlukan sebagai sumber data yang disiapkan oleh BRIN dalam membantu walidata termasuk melibatkan kalangan akademisi dan perguruan tinggi untuk penguatan. (TN/YW/MN)