Minggu, 24 November 2024   |   WIB
id | en
Minggu, 24 November 2024   |   WIB
Data Spasial Sebagai Primadona Pembangunan Nasional Berkelanjutan

Jakarta, Berita Geospasial – Rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Informasi Geospasial (IG) Tahun 2023 yang telah dimulai dengan Pra-Rakornas IG pada tanggal 6-7 Maret 2023, akhirnya memasuki gelaran puncaknya pada tanggal 20 Maret 2023. Mengangkat tema ‘Implementasi Integrasi Geospasial Statistik untuk Akselerasi Pembangunan Nasional’, acara Rakornas IG dihadiri oleh seluruh stakeholder Badan Informasi Geospasial (BIG), mulai dari kementerian/lembaga, daerah, akademisi, dan swasta.

“Rakornas ini merupakan perwujudan amanah yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG), dimana BIG dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bekerja sama dalam penyusunan rencana induk penyelenggaraan IG dan rencana aksi nasional yang dievaluasi setiap tahunnya,” tutur Antonius Bambang Wijanarto Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik BIG, selaku Ketua Panitia Rakornas IG 2023 dalam laporannya.

Anton menambahkan bahwa rencana aksi bidang IG Tahun 2020-2024 telah disusun pada Rakornas IG 2019, namun dalam perjalanannya ada banyak perkembangan dan dinamika yang menuntut adanya revitalisasi penyelenggaraan IG ke depannya. Rakornas IG 2023 bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraan IG, baik dasar maupun tematik.

Senada, Kepala Badan Informasi Geospasial Muh Aris Marfai dalam sambutannya menyatakan bahwa Rakornas IG ini diharapkan dapat meningkatkan peran Kelompok Kerja Nasional Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang dilaksanakan oleh kementerian, lembaga, dan daerah (K/L/D) untuk menyelesaikan permasalahan strategis nasional terkait penataan ruang, perizinan dan investasi, kebencanaan dan perubahan iklim, pengelolaan sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati, serta permasalahan sosial yang memerlukan informasi by name by address.

“Kami menyadari tantangan pembangunan nasional ke depan akan semakin kompleks dan beragam yang membutuhkan solusi cepat dan tepat. Oleh karena itu, ketersediaan data dan informasi geospasial yang berkualitas, mutakhir dan mudah diakses menjadi sangat penting,” tandas Aris.

Teknologi Internet of Thing, Big Data, Digital Twin, Machine Learning dan lain sebagainya, merupakan driver yang harus dimanfaatkan di bidang IG. Dengan adanya Rakornas IG ini, Aris mengharapkan peningkatan kinerja Simpul Jaringan K/L/D untuk bersinergi dalam Kebijakan Satu Peta (KSP), Kebijakan Satu Data Indonesia (SDI), dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“BIG sebagai pembina data berperan penting untuk memastikan data spasial sudah memenuhi prinsip Satu Data Indonesia,” pungkas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa dalam arahannya.

Suharso mengungkapkan bahwa hal ini sebagai perwujudan dalam melaksanakan arahan presiden dalam rapat terbatas mengenai percepatan K/L/D dalam implementasi kebijakan SDI. Dari beberapa poin percepatan, 2 diantaranya yang menjadi perhatian terkait data spasial adalah peningkatan pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan, serta mendukung registrasi sosial ekonomi bersinergi dengan SDI.

“Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat sedang melakukan pengembangan portal.go.id dengan penerapan Sistem Katalog Data Nasional (SKDN) yang menjadi media penyebarluasan dan berbagi pakai data oleh instansi pusat maupun daerah untuk pengintegrasian informasi geospasial dan statistik,” imbuh Suharso.

Data yang telah terkumpul pada SKDN selanjutnya akan dimanfaatkan oleh instansi pusat dan daerah melalui sistem data analitik dan dashboard eksekutif melalui portal SDI. Diharapkan ke depannya data ini akan mendukung pengambilan keputusan terhadap isu-isu strategis nasional. (LR/MN)