Cibinong, Berita Geospasial – Studi menunjukkan bahwa keterampilan spasial sangat penting bagi anak. Penalaran spasial ini perlu diasah melalui eksplorasi fisik, pembicaraan spasial, aktivitas langsung, dan instruksi eksplisit. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial (IG) terus membuka kesempatan bagi para pelajar untuk belajar tentang IG. Sebanyak 200 peserta yang terdiri dari siswa kelas VIII dan guru dari MTsN 32 Jakarta bertamu ke BIG pada Selasa, 14 Maret 2023.
Wakil Kepala Sekolah MtsN 32 Jakarta Salamah Kurnawati pada sambutan pembukaannya menyampaikan terima kasih kepada BIG yang telah memberikan kesempatan untuk berkunjung kembali. Salamah berharap kesempatan belajar di BIG ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswa-siswi untuk mempelajari proses penyusunan peta.
“Kami para guru sudah beberapa kali ke BIG, kali ini kembali membawa siswa-siswi kelas VIII karena dari pengalaman kami sebelumnya pembelajaran yang disajikan di BIG luar biasa bagusnya. Di sekolah mungkin belum penah disampaikan hal-hal yang bisa didapatkan di sini," ujar Salamah.
Pada kesempatan ini Muhammad Nida Hakim El Wafa perwakilan dari Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) menjelaskan terkait proses pembuatan peta dasar sekaligus memperkenalkan PPRT sebagi unit yang memproduksi peta dasar. “Terdapat beberapa tahapan penting yang dilakukan dalam pemetaan rupabumi yaitu akusisi data dengan menggunakan foto udara, citra satelit, atau dengan drone, setelah itu dilakukan stereo plotting, survei lapang, penyusunan database, kemudian dilakukan penyajian peta,” jelas Wafa.
Wafa juga menjelaskan produk-produk yang dihasilkan oleh PPRT di antaranya adalah Peta Rupabumi Indonesia berbagai skala, data geospasial dasar (seperti data GNSS, stereo model, DEM, dan sebagainya), serta Gazeter Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Winhard R. Tampubolon mewakili Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG menyampaikan pentingnya mempelajari IG semenjak usia dini. Data dan IG ini sangat diperlukan untuk mengelola NKRI yang sangat luas secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. “Tantangan saat ini adalah bagaimana membuat informasi geospasial masuk ke dalam mindset peserta didik sedini mungkin. Adanya program kunjungan dari sekolah seperti ini bagus sekali untuk mengenalkan IG karena penting dalam mendidik anak untuk berpikir spasial," tegas Winhard.
Selain itu Winhard juga memaparkan materi terkait pentingnya berbagi pakai data dan informasi geospasial. Dengan berbagi pakai, penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dapat dikelola secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan, menghindari pemborosan (inefisiensi), serta dapat menjalin kerjasama dan gotong royong. Data dan Informasi Spasial sebaiknya diintegrasikan dengan data dan informasi non-spasial lainnya, agar lebih berdaya guna.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pemetaan kebencanaan. Sebagai penutup, para siswa diajak untuk mengunjungi Pelayanan Terpadu Informasi Geospasial (PTIG) BIG untuk mepelajari jenis pelayanan dan produk yang disediakan BIG serta melihat secara langsung stasiun INACors dan Stasiun Pasang Surut yang ada di kantor BIG didampingi oleh perwakilan dari Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika. (ES/MN)