Jakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) akan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) pada 20 Maret 2023. Sebagai upaya mendukung efektivitas dan menjamin keberhasilan pelaksanaan Rakornas, BIG menggelar Pra-Rakornas IG pada 6-7 Maret 2023.
Salah satu agenda dalam Pra-Rakornas IG ini adalah membahas isu tentang `Penguatan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Informasi Geospasial untuk Akselerasi Pembangunan Nasional`. Isu ini dianggap penting karena perkembangan teknologi yang semakin cepat, sehingga proses pengolahan data pun semakin cepat dan efisien.
“Kita telah memasuki era Industri 4.0 yang memerlukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas. SDM adalah kunci suksesnya, smart society,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial Ibnu Sofian saat membuka rapat kelompok kerja (pokja) 2 pada Pra-Rakornas IG hari pertama di Jakarta pada Senin, 6 Maret 2023.
SDM yang berkualitas, lanjut Ibnu, akan sangat berpengaruh pada keberhasilan transformasi digital. BIG pun berupaya melakukan peningkatan kualitas SDM, salah satunya dengan memprakarsasi sekolah profesi geodesi dan geografer.
“SDM merupakan kunci untuk menyatukan semua data dalam IG, yang digunakan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan. Pada akhirnya, semua akan bermuara dalam Satu Data dan Satu Peta,” tegas Ibnu.
Pernyataan di atas sejalan dengan paparan Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial Sumaryono yang menjadi salah satu narasumber dalam rapat pokja 2. Ia memaparkan tentang Urgensi Penguatan Kelembagaan dan SDM IG dalam Kerangka Jaringan IG Nasional Menuju Satu Data Indonesia`.
Menurut Sumaryono, saat ini kita semua mulai memasuki era industri 5.0 yang muncul sebagai penyempurna atas era 4.0. Era industri 5.0 ini memanfaatkan teknologi IoT untuk menggabungkan kecerdasan buatan dengan pikiran manusia.
“Diperlukan IG yang lengkap dan akurat untuk memasuki era industri 5.0,” tutur Sumaryono.
Namun, ketersediaan SDM hingga kini masih menjadi kendala dalam penyediaan dan pemanfaatan IG. Masih belum banyak masyarakat yang berlatarbelakang pendidikan di bidang geospasial, seperti geografi dan geomatika, yang berada di dalam pemerintahan.
Kekurangan SDM di bidang IG tidak hanya dari sisi kuantitas namun juga sisi kualitas dan distribusinya. Permasalahan inilah yang sedang dicari solusinya dan dirumuskan untuk disepakati di Rakornas IG.
Sebagai informasi, rapat pokja ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan; Kementerian Dalam Negeri; Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan; dan Pemerintah Kabupaten Sleman. (NIN/TR)