Rabu, 13 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 13 November 2024   |   WIB
Kepala BIG Turut Resmikan e-Pipakabel

Jakarta, Berita Geospasial - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan penggunaan aplikasi e-Pipakabel. Peresmian dilakukan bersama Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Aris Marfai, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya Nurhidayat.

Aplikasi e-Pipakabel merupakan sistem digitalisasi terkait perizinan penataan kabel pipa bawah laut. Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan proses monitoring sebagai bentuk transparansi dalam tahapan pelaksanaan mekanisme penyelenggaraan pendirian instalasi di laut.

“BIG akan memanfaatkan hasil penataan kabel dan pipa laut sebagai salah tema dalam Kebijakan Satu Peta,” kata Aris usai peresmian yang dilaksanakan di Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), Ancol, Jakarta Utara, Senin, 6 Maret 2023.

Menurut Luhut, perizinan soal kabel pipa bawah laut selama ini berantakan. Ia meminta Pushidrosal dan BIG harus bisa menyederhanakan soal perizinan kabel pipa bawah laut.

“Dengan sistem yang terintegrasi ini, ekosistem di bidang kemaritiman berjalan dengan baik dan efisien. BIG dapat mengambil peran dalam penyediaan data batimetri, pasang surut, dan data batas wilayah maritim antara Indonesia dengan negara lain,” tegasnya.

Digitalisasi pipa kabel pipa bawah laut, dikatakan Luhut, sejalan dengan digitalisasi semua pelabuhan yang ada di Indonesia. “Ini kita ikuti perannya dengan digitalisasi ke semua pelabuhan. Tahun ini kita resmikan, kemudian kita masukan 149 pelabuhan yang harus kita digitalisasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, peresmian e-Pipakabel ini dilantarbelakangi dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 kilometer. Sebagai negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa.

Indonesia menjadi negara yang memanfaatkan wilayah laut untuk tempat pemasangan pipa dan kabel. Kondisi jalur pipa dan/atau kabel bawah laut saat ini dapat menimbulkan permasalahan terkait aspek teknis, keselamatan pelayaran, pertahanan dan keamanan, perlindungan lingkungan laut, serta aspek politis. Kondisi pipa dan/atau kabel bawah laut saat ini dapat dilihat dalam Peta Laut Indonesia. (ATM/NIN)