Bengkulu, Berita Geospasial – Data dan Informasi Geospasial (IG) saat ini semakin dibutuhkan, terutama dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan. Guna mendukung berbagi-pakai data dan IG, diperlukan infrastruktur IG berupa Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).
Dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) di bidang IG yang kompeten dan berkualitas untuk pengoperasian JIGN. Hal ini diamini Rektor Universitas Bengkulu (UNIB) Retno Agustina Ekaputri dalam sambutannya pada `Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Universitas Bengkulu`.
“Sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab mencetak dan menghasilkan SDM unggul, Universitas Bengkulu merasa perlu berperan aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengelolaan data dan Informasi Geospasial,” ujar Retno di hadapan dosen Unib dan perwakilan pemerintah daerah Bengkulu pada Selasa, 21 Februari 2023.
Sementara itu, Kepala BIG Muh Aris Marfai mengatakan bahwa pihaknya mengahadapi sejumlah tantangan dalam pelaksanaan tugas terkait pembangunan, operasionalisasi, pengawasan, dan evaluasi JIGN. Tantangan terbesar adalah jumlah simpul jaringan yang sangat banyak dan tersebar di seluruh instansi pusat dan pemerintah daerah.
Jumlah SDM yang mengelola simpul jaringan juga menjadi masalah tersendiri. Solusi dari keterbatasan jumlah SDM adalah dengan menggandeng Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui mekanisme pembentukan Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) atau Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS).
“PPIIG/PPIDS menjadi mitra BIG di daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan simpul jaringan daerah. Selain itu, PPIIG/PPIDS diharapkan menjadi pusat kajian atau center of excellence di bidang IG yang akan menghasilkan pemikiran, kajian, ataupun kegiatan lain yang dapat dimanfaatkan BIG dan simpul jaringan di daerah untuk penyelenggaraan JIGN,” ungkap Aris.
Hadirnya PPIIG di Universitas Bengkulu diharapkan dapat membantu optimalisasi simpul jaringan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Pengelolaan data geospasial yang efektif dan efisien, dapat memperkuat kebijakan dan strategi pembangunan di Bengkulu. Tentunya juga memastikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, saat ini ada 26 PPIIG/PPIDS yang tersebar diseluruh Indonesia. Di regional Sumatera, ada PPIDS Universitas Syiah Kuala (Aceh), PPIDS Universitas Negeri Padang (Sumatera Barat), PPIIG Universitas Sriwijaya (Sumatera Selatan), UP2IG Universitas Lampung (Lampung), PPIDS Universitas Bangka Belitung (Bangka Belitung), PPIDS Universitas Riau (Riau), dan PPIDS Universitas Sumatera Utara (Sumatera Utara). PPIIG Universitas Bengkulu menjadi PPIDS ke-27 yang melengkapi sebaran PPIIG/PPIDS di regional Sumatera. (MN/NIN)