Jakarta, Berita Geospasial - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai berkunjung ke Markas Komando Badan Intelijen Strategis (Mako Bais) pada Kamis, 19 Januari 2023. Kunjungan ini selain untuk silaturahmi, juga dalam rangka membangun sinergisme pemanfaatan Informasi Geospasial (IG) untuk penanganan ancaman.
"Sinergi antara BIG dan Bais merupakan bentuk tindak lanjut terhadap ancaman yang saat ini sudah banyak menggunakan teknologi informasi," ujar Wakil Kepala Bais Marsda Jemi Trisonjaya saat menerima rombongan dari BIG
Salah satu kunci pertahanan negara adalah peta dasar sebagai salah satu aset strategis nasional. Ketersediaan peta dasar skala besar 1:5.000 saat ini tidak lebih dari tiga persen dari luas wilayah Indonesia.
Dalam rangka percepatan penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar (IGD), BIG saat ini sedang mencoba peluang melalui skema Kerja Sama antara Pemerintah Pusat dengan Badan Usaha Milik Negara (KPBUMN). “Kami mohon arahan, barangkali ada rambu-rambu terkait mana data atau informasi yang bisa terbuka, tertutup, ataupun dirahasiakan," ucap Aris.
Pada kesempatan ini, Aris juga menjelaskan bahwa peta dasar skala besar menyajikan informasi sangat detail, termasuk kawasan strategis nasional dan seluruh objek vital negara. Karenanya, perlu proses seleksi dan klasifikasi data.
“Proses seleksi dan klasifikasi data membutuhkan peran unsur hankam dan intelijen. BIG membutuhkan dukungan Bais dalam bentuk background study dan analisis intelijen untuk program strategis BIG, khususnya yang potensial menggunakan sumber daya asing,” terangnya.
Selain itu, BIG juga berharap dapat melibatkan Bais dalam kerja sama luar negeri. Hal ini terkait dengan sejumlah tawaran investasi asing dalam bisnis Informasi Geospasial, (AMA/NIN)