Rabu, 13 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 13 November 2024   |   WIB
BIG Siap Kembangkan Simpul Jaringan Kota Banjarbaru

Berita Geospasial, Cibinong - Setiap daerah diharuskan untuk memiliki simpul jaringan sebagai unit yang menyelenggarakan informasi geospasial di daerah untuk mempermudah perencanaan pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Perpres nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional. Unit tersebut akan membantu dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan yang membutuhkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

“Dengan adanya simpul jaringan, daerah bisa memproduksi data dan informasi geospasial untuk kebutuhan pembangunan di daerahnya,” ujar Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai dalam acara penandatanganan Nota Kesepakatan antara BIG dengan Kota Banjarbaru di kantor BIG (3/11).

Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa simpul jaringan penting untuk penyelenggaraan data spasial secara mandiri karena secara tidak langsung simpul jaringan di daerah akan menjadi ‘cabang’ BIG di daerah. Karena secara infrastruktur berada di bawah binaan BIG, RTRW dan RDTR di daerah dapat diimplementasikan dengan program-program yang ada di Kota Banjarbaru.

Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun ini sedang finalisasi RTRW dan menargetkan di tahun 2023 RDTR dapat terselesaikan.

“Kota Banjarbaru berada di lokasi yang strategis karena menjadi lintasan beberapa kota di sekitarnya. Dan juga sedang mempersiapkan pemindahan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan, beberapa kantor pemerintahan sudah disiapkan” papar Aditya.

Selain itu Aditya juga menjelaskan bahwa ada beberapa program yang sedang berjalan di wilayah Kota Banjarbaru. Program-program tersebut sangat berkaitan dan membutuhkan informasi geospasial dalam pelaksanaannya. Mengingat Kota Banjarbaru terbilang relatif kota kecil, dengan luas wilayah 305 kilometer persegi, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah kota mengembangkan wilayahnya. Tentunya, informasi geospasial menjadi sangat strategis dalam upaya pemerintah Kota Banjarbaru membangun kota nya menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. (AMA/MAD)