Yogyakarta, Berita Geospasial - Kerja sama antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat telah berjalan selama 20 tahun sejak peletakan batu pertama di Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis pada 1 Oktober 2002. Pada saat itu, kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang kini bernama Parangtritis Geomaritime Science Park itu dihadiri oleh Sultan Hamengkubuwono X.
Untuk mendukung pembangunan nasional dan keistimewaan Yogyakarta di masa mendatang, Kepala BIG Muh Aris Marfai bersama dengan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta GKR Condrokirono menandatangani Nota Kesepahaman Bersama tentang “Sinergi Penyelenggaraan Data dan Informasi Geospasial Berbasis Keistimewaan Yogyakarta” di Kantor Panitikismo, Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurut Aris, kerja sama dengan Karaton ini unik dan berbeda dengan kerja sama dengan pihak lain karena secara tematik sangat spesifik. “Dokumen kerja sama ini akan membantu untuk memayungi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan bersama. BIG siap untuk membantu pelaksanaan pemetaan tematik guna mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan di Yogyakarta,” jelas Aris dalam sambutannya.
Nota Kesepahaman ini semakin meningkatkan harmoni kedua belah pihak mengingat berbagai kegiatan yang telah banyak dilakukan bersama sebelumnya. Dalam kaitannya dengan perencanaan pembangunan, BIG menyediakan peta dasar yang dimanfaatkan Karaton untuk keperluan penegasan batas wilayah administrasi desa/kelurahan, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Dasar Tata Ruang, dan pemetaan tematik kebencanaan. BIG pun pernah membantu Karaton dalam monitoring kawasan Kagungan Dalem Gumuk Pasir Parangtritis juga melaksanakan kajian pemetaan cepat sekaligus analisis neraca lahan Kawasan Lindung Merapi. Kerja sama baru ini memungkinkan lahirnya peta-peta tematik lain yang mendukung keistimewaan Yogyakarta.
“Pemanfaatan lahan Kagungan Dalem di Parangtritis, Bantul yang saat ini diperuntukkan sebagai Parangtritis Geomaritime Science Park, dengan ini kami dari Badan Informasi Geospasial memohon izin untuk dapat terus memanfaatkan dan mengembangkan lahan tersebut dalam lingkup Pengelolaan Geospasial Parangtritis di masa mendatang,” tutur Aris.
Peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia terkait informasi geospasial juga dipandang penting mengingat dalam era digital seperti saat ini kecepatan informasi merupakan suatu kebutuhan. Kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang Informasi geospasial di lingkup Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan suatu keharusan. Aris berharap kerjasama ini dapat mempercepat penyelenggaraan Informasi Geospasial serta dapat mendukung percepatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat. (MAD/MN)