Balikpapan, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG) melaksanakan survei jaring kontrol geodesi (JKG) di wilayah bakal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Survei yang dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 21-31 Maret 2021 ini bertujuan mendapatkan nilai acuan atau referensi untuk pemetaan dan pembangunan wilayah IKN.
“Nilai koordinat geodetik dan gaya berat dari pilar JKG ini akan menjadi acuan untuk semua pemetaan yang dilakukan,” jelas Raa Ina Sidrotul Munthaha, surveyor pemetaan (surta) dari PJKGG.
Menurut Raa Ina, tim melakukan pengukuran Global Navigation Satellite System (GNSS), sipat datar teliti dari benchmark pasang surut (BM pasut) sementara menuju Titik 0IKN, serta pengukuran gaya berat di setiap titik referensi geospasial wilayah IKN. Pengukuran tersebut dilakukan di lima pilar titik JKG, yaitu 0IKN, 1IKN, 2IKN, 3IKN, dan 4IKN. Sedangkan, BM pasut berada di titik 0IHM.
Khusus untuk pilar 0IKN, 1IKN, dan 2IKN BIG membangun pilar pendamping sebagai cadangan sekaligus backsight penetapan nilai azimuth untuk keperluan engineering saat pembangunan berlangsung. “Seluruh pilar JKG ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk umum, tidak hanya wilayah IKN saja,” ujar Raa Ina.
Pengukuran nilai GNSS dilakukan secara bergantian selama 36 jam untuk masing-masing pilar. Selanjutnya, pengukuran sipat dasar teliti dilakukan dari 0IHM menuju 0IKM yang berjarak sekitar 9,5 kilometer.
“Pengukuran gaya berat kami lakukan di sepanjang jalur sipat datar 0IHM ke 0IKM di setiap titik jaring kontrol geodesinya sebagai acuan dalam pemetaan atau pengukuran di sekitar wilayah IKN,” terangnya.
Gama Ilmi Hartanto dari Bidang Data dan Teknologi Informasi Kementerian PUPR mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan BIG untuk pengukuran Cross-Origin Resource Sharing (CORS) dan titik kontrol lainnya sebagai referensi pembangunan di IKN. Hasil pengukuran ini akan menjadi standar untuk pembangunan dan perluasan kawasan IKN.
“Kami memulai kegiatan ini dengan menentukan Titik Nol kilometer dan pembuatan titik referensi lainnya yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) wilayah IKN Nusantara yang sekarang menjadi area fokus percepatan utama pembangunan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Titik Nol IKN akan menjadi referensi lokasi pembangunan berbagai infrastruktur, mulai dari kompleks Istana Negara, kantor-kantor pemerintahan, dan berbagai tahapan pembangunan selanjutnya.
Secara geografis, IKN terletak di 117°0’ BT dan 0°38’ LS di bagian utara, 117°11’ BT dan 1°15’ LS di bagian selatan, 116°31’ BT dan 0°59’ LS di bagian barat, dan 117°18’ BT dan 1°6’ LS di bagian timur. Wilayah IKN meliputi daratan seluas 256.142 hektare dan wilayah perairan laut seluas 68.189 hektare. (NIN/MAD)