Jumat, 08 November 2024   |   WIB
id | en
Jumat, 08 November 2024   |   WIB
BIG Gandeng Grab Perkaya Basis Data Toponimi Indonesia

Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Grab Teknologi Indonesia pada Selasa, 28 Desember 2021. Kedua pihak melaksanakan survei bersama pengumpulan data Point of Interest (POI) atau nama rupabumi di Sukabumi, Tasikmalaya, dan Sumedang.

Kepala BIG Muh Aris Marfai mendukung penuh kerja sama ini. Ia berharap, kerja sama BIG dan PT Grab Teknologi Indonesia ini dapat menjadi prototype untuk dikembangkan di kemudian hari.

Aris menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rupabumi pada awal 2021. Peraturan ini memberikan arahan terhadap penamaan rupabumi di Indonesia.

Nama rupabumi merupakan salah satu komponen penting pembangunan Informasi Geospasial (IG). Tanpa nama rupabumi (toponimi), sebuah peta hanya akan menjadi peta buta dan sulit membaca informasi di dalamnya.

“Sebagai perwujudan amanah PP Nomor 2 Tahun 2021 tentang Nama Rupabumi, BIG mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menata data toponimi di Indonesia. Dengan Informasi Geospasial yang bagus, termasuk di dalamnya data Point of Interest, diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Aris dalam sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Country Managing Director PT Grab Teknologi Indonesia Neneng Meity Goenadi menyatakan bahwa pihaknya sangat antusias dalam pelaksanaan kerja sama ini. “Grab menargetkan dapat menghasilkan lebih dari 10 ribu data toponimi dari kegiatan ini,” ungkapnya.

Sedangkan, Deputi Bidang Pengembangan Regional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rudy Prawiradinata yang hadir mewakili Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengatakan jika BIG berhasil melakukan gebrakan bagus dengan memperkuat data toponimi melalui mitra pengemudi Grab. Ia berharap, BIG dapat terus mengembangkan kolaborasi agar data dan IG menjadi semakin mudah diakses.

“Tujuan besar kita adalah mewujudkan Kebijakan Satu Peta (KSP) yang one reference, one standard, one database and one geoportal,” tegasnya.

Pada pangujung acara, Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim BIG Ade Komara Mulyana menyampaikan paparan teknis. Ia menyatakan bahwa hasil yang dicapai dalam kegiatan ini melampaui ekspektasinya.

“Dari target 10.500 titik, terkumpul 13.436 titik. Penerapan sistem insentif terbukti efektif menarik minat mitra pengemudi untuk terlibat dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Saat ini, lingkup kerja sama yang terjalin antara BIG dengan PT Grab Teknologi Indonesia masih berupa pilot project dengan cakupan area terbatas. Masih terbuka peluang kerja sama dengan lingkup lebih luas untuk memperkaya basis data nama rupabumi Indonesia dan menyajikan data nama rupabumi yang termutakhir di masa depan. (RD/NIN)