Bogor, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menargetkan survei batimetri selesai pada 2024 dengan volume seluas 50.000 km2, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020. Fokus pemetaan batimetri yaitu wilayah taman nasional dan kawasan konservasi, serta area potensial landas kontinen Indonesia.
“Sampai saat ini, BIG baru memetakan kurang lebih 12 persen wilayah Indonesia. Maka, dalam rangka implementasi PP Nomor 45 Tahun 2021 terkait penyelenggaraan IG dibutuhkan sinergi K/L/swasta yang juga melakukan survei batimetri untuk dapat saling berbagai pakai data sehingga kebutuhan data batimetri dapat terpenuhi. Its time for sharing data,” tegas Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai (PKLP) BIG Yosef Dwi Sigit saat Rapat Koordinasi Batimetri Nasional bertempat di Hotel Sahira Bogor, pada 16 November 2021.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diikuti oleh beberapa kementerian/lembaga yang tergabung sebagai Tim Nasional Penyelenggaraan Data Batimetri Indonesia. Pada kesempatan ini juga dijelaskan berbagai metode digunakan untuk survei batimetri, antara lain dengan MBES dan SBES, USV, SDB dan UAV LiDAR.
Saat sesi pemaparan, Koordinator Pemetaan Kelautan PKLP BIG Fajar Triady membahas mengenai survei yang telah dilakukan PKLP selama tahun 2021 serta rencana survei batimetri tahun 2022. Ia memaparkan, tahun ini BIG telah menyelesaikan pemetaan batimetri di Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta, seluas 1.667 km2.
“Rencananya, di tahun 2022, PKLP akan melakukan survei batimetri nasional di landas kontinen selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang akan bekerja sama dengan BRIN. Di tahun yang sama juga akan kami akan melakukan survei batimetri di taman nasional Bunaken dan Bonerante,” ungkap Fajar.
Pada pertemuan ini juga dibahas mengenai Sistem Informasi Batimetri Nasional yang dikembangkan oleh BIG. Situs batnas.big.go.id merupakan media perluasan data dan informasi kelautan serta lingkungan pantai yang berasal dari Tim Nasional Penyelenggaraan Data Batimetri Indonesia. (FRH/NIN)