Cibinong, Berita Geospasial - Dalam rangka mewujudkan Herd Immunity sekaligus dalam rangka memperingati Hari Informasi Geospasial (HIG) ke-52, Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan vaksinasi bagi keluarga pegawai dan masyarakat umum. Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan kerja sama BIG dengan Perhimpunan Tenaga Profesi Kesehatan Islami (PROKAMI) Kabupaten Bogor dan Puskesmas Cirimekar Cibinong. Tercatat sebanyak 254 orang mengikuti kegiatan vaksinasi yang digelar pada Sabtu, 25 September 2021 bertempat di kantor BIG.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Biro Umum dan Keuangan BIG Ali Norhidayat kemudian diikuti dengan sambutan dari perwakilan PROKAMI dr. Antik. Antik menyampaikan bahwa vaksin yang diberikan adalah sinovac untuk dosis 1 maupun dosis 2 bagi usia 12 tahun ke atas. Ia juga menyampaikan manfaat dari vaksinasi selain untuk mencegah penyebaran virus corona juga untuk mencegah seseorang terkena atau mengalami gejala Covid-19 berat. Jika cakupan vaksinasi tinggi dan merata di suatu daerah, maka akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Vaksinasi diadakan bukan hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, tetapi dalam jangka panjang diharapkan dapat mengeliminasi atau bahkan memusnahkan penyakit itu sendiri.
“Dengan menurunkan laju infeksi Covid-19 dan memutus mata rantai pandemi Covid-19, kita pun dapat melindungi generasi selanjutnya dari penderitaan panjang terinfeksi penyakit ini”, pungkas Antik.
Kepala Puskesmas Cirimekar Cibinong dr. Fitri, dalam sambutannya menjelaskan lebih jauh bahwa vaksinasi yang diberikan akan menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dan tidak menjamin seseorang terhindar dari Covid-19. Oleh sebab itu, meski sudah divaksin Covid-19 kita direkomendasikan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes).
“Vaksin-vaksin yang tersedia saat ini menunjukkan efektivitas tinggi dalam melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat Covid-19. Akan tetapi, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan Covid-19, meskipun tanpa gejala. Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain - hindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah”, ujar Fitri.
Sebagai tambahan, Fitri juga menjelaskan bahwa tidak semua orang yang menerima vaksin COVID-19 mengalami reaksi setelah vaksinasi atau yang dikenal dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Akan tetapi hal ini tetap harus dicermati oleh peserta vaksin. Bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah rasa pegal di sekitar area suntik, demam ringan, rasa lelah, sakit kepala, pegal pada otot atau sendi, menggigil, diare. Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi maka diharapkan untuk tetap tenang, dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang cermat. (DF/MN)