Cibinong, Berita Geospasial - Banjir adalah bencana yang dapat diprediksi. Penanganan banjir harus terintegrasi mulai dari komunikasi hingga manajemen pascabencana.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati saat hadir dalam Bedah Buku “Nature-based Flood Risk Management on Private Land” yang diselenggarakan Perpustakaan Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Selasa, 20 April 2021.
Menurut Raditya, keberhasilan menajemen pengendalian banjir bergantung pada banyak aspek. “Salah satunya adalah komunikasi, persuasi, dan manajemen kebencanaan di setiap daerah rawan banjir,” tutur Raditya.
Pada webinar yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Bumi tersebut, hadir pula Direktur Tata Ruang dan Penanganan Bencana Kementerian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulyo. Mengomentari buku yang ditulis Thomas Hartman, Andono mengataka buku tersebut menggali berbagai sudut pandang.
“Tidak hanya dari sisi sumber daya lingkungan, sisi sosial dan perilaku masyarakat juga dibahas di sini,” ujarnya.
Kepala BIG Muh Aris Marfai berharap kegiatan bedah buku ini dapat meningkatkan kunjungan perpustakaan baik secara langsung maupun melalui sistem layanan terbuka. Ia melihat perpustakan sebagai ruang pertemuan untuk melakukan diskusi.
“Saat ini telah banyak kemudahan untuk melayani transfer knowledge, salah satu upaya yang BIG laksanakan adalah melalui penyediaan aplikasi elektronik,” jelas Aris.
Bagi Anda yang tertarik untuk melihat koleksi buku yang dimiliki perpustakaan BIG, Anda dapat mengakses katalog online melalui alamat http://perpustakaan.big.go.id (Sil/MAD)