Jakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima penghargaan dari Kementerian Luar Negeri. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Kepala Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim Badan Informasi Geospasial (BIG) Ade Komara.
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas keterlibatan BIG dalam tim teknis penanganan batas maritim Indonesia periode 2015-2019. Seperti diketahui, Indonesia berbatasan di laut dengan 10 negara, yaitu India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia, dan Timor Leste.
Guna menuntaskan penetapan batas maritim dengan sejumlah negara tetangga, perlu dilakukan perundingan. “Salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia adalah diplomasi kedaulatan, yakni dengan menuntaskan penetapan batas maritim dengan sejumlah negara tetangga,” kata Retno Marsudi dalam sambutannya pada acara penyerahan penghargaan di Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020.
Dalam setiap perundingan, delegasi Indonesia adalah tim teknis penanganan batas maritim. Tim tersebut dipimpin Direktur Hukum dan Perjanjian Kewilayahan Kemenlu, dengan anggota perwakilan dari lintas kementerian/lembaga (K/L), salah satunya adalah BIG.
Salah satu pertemuan teknis untuk membahas batas maritim ini adalah Technical Working Group (TWG). Ade Komara yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah BIG bertugas memimpin TWG untuk membahas secara detail.
“Dalam pembahasan teknis, survei dan pemetaan yang merupakan tugas dan fungsi BIG menjadi aspek yang sangat penting dalam menentukan alternatif garis batas, di samping aspek lain seperti pertahanan dan keamanan negara, pengelolaan sumber daya alam, serta keselamatan navigasi,” jelas Ade Komara.
Dalam melaksanakan tugasnya, tim teknis penanganan penetapan batas maritim Indonesia periode 2015-2019 senantiasa memperhatikan berbagai aspek. Sehingga, dapat meraih berbagai capaian bagi kemajuan perundingan perbatasan, antara lain:
Selain Ade Komara, pengharagaan juga diberikan kepada Direktur Wilayah Pertahanan Kementerian Pertahanan (2018-2019) Laksamana Pertama TNI (Purn) Bambang Supriyadi serta Direktur Pengamanan Kerja Sama dan Perbatasan, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI-AL Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Handwiono. (NIN)