Demak, Berita Geospasial – Salah satu program Kabupaten Demak untuk meningkatkan kinerja agar siap menghadapi revolusi industri 4.0 adalah program Smart City. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kab. Demak bekerja sama dengan BIG mengadakan acara Sosialisasi Geospasial dan Pemanfaatan Sertifikat Elektronik pada Rabu, 24 Juli 2019 bertempat di Pendopo Kantor Bupati Demak. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Demak, Sekretaris Daerah, Kepala Pusat PSKIG BIG, Kepala Dinas Kominfo Prov. Jawa Tengah, dan para pimpinan OPD se Kab. Demak.
Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Kominfo Prov. Jawa Tengah yang disampaikan oleh Setyo Irawan. Dalam sambutannya Ia menjelaskan bahwa di era revolusi industri 4.0, pemerintah pusat telah melakukan berbagai percepatan. Diantaranya : KemenPAN-RB melakukan percepatan melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Kementrian Kominfo dengan Program Smart City.
“Pemerintah Kab. Demak sudah mempunyai 2 modal awal untuk meningkatkan kinerja menghadapi revolusi 4.0, modal tersebut titik awal tugas kita untuk bekerja. Permasalahan yang dihadapi adalah pengintegrasian data. Dimana data yang tersedia ada 3 macam yakni : data mentah, data yang sudah dianalisis, dan data forecast,” ujar Setyo. Diharapkan semua data mentah yang ada di SKPD dapat dikumpulkan dan diintegrasikan dengan dikoordinir oleh Dinas Kominfo Kab. Demak. Harapannya semua pihak dapat bekerja sama, sehingga data dapat terintegrasi, baik dari data tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) antara Kab. Demak dengan BIG yang masing-masing pihak diwakili oleh Wakil Bupati, Joko Sutanto dan Kepala Pusat Pengelolaan dan Penyebaranluasan Informasi Geospasial (PPIG) BIG, Khafid.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Demak Joko Sutanto menyampaikan bahwa dengan adanya NKB ini dapat mempercepat langkah menuju Demak Smart City.
“Informasi Geospasial merupakan tampilan data dalam format spasial pada peta. Pemerintah kabupaten dapat menambahkan informasi penting seperti potensi daerah yang bisa digunakan sebagai rencana pembangunan,” tuturnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa saat ini Kab. Demak sudah membangun geoportal hasil kerja sama dengan BIG. OPD sebagai sumber data diminta lebih pro-aktif dalam memberikan data yang dibutuhkan dan terus melakukan pembaharuan, sehingga data selalu up to date. Sehingga dapat membantu pimpinan daerah dalam membuat kebijakan pembangunan.
Pemaparan materi disampaikan dari BIG dan Badan Sertifikasi Elektronik (BSrE) yang dimoderatori oleh Sekretaris Daerah Kab. Demak, Singih Setyono. Presentasi pertama disampaikan oleh Kepala PPIG BIG Khafid. Dalam paparannya, Ia menyampaikan pentingnya mengakses data informasi geospasial yang cepat dan akurat.
Dengan adanya Kebijakan Satu Peta (KSP), saat ini data-data IG antar kementerian dan pemerintah daerah sudah terintegrasi di Ina-Geoportal. Perlu adanya forum data di tingkat daerah, sehingga data-data yang ada dapat dikompilasi. Ke depannya semua data yang telah dikumpulkan tersebut harus dapat dialirkan dan diakses.
Pemarapan selanjutnya dari BSrE yang diwakili oleh Shofu Rizky. Dalam paparannya disampaikan tentang sertifikat elektronik dan tandatangan digital. Keduanya merupakan langkah untuk mempercepat dan memangkas birokrasi, guna memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Acara kemudian ditutup dengan sesi diskusi tanya jawab. (MS/LR)