Rabu, 27 November 2024   |   WIB
id | en
Rabu, 27 November 2024   |   WIB
Indonesia dan Tiongkok jajagi kerjasama alih teknologi geospasial

Cibinong, Berita Geospasial - Dalam rangka penjajagan kerjasama riset dan teknologi khususnya teknologi informasi geospasial, Staf Kedubes Tiongkok pada Rabu, 24 Juli 2019 kunjungi Badan Informasi Geospasial (BIG).Kunjungan dilakukan oleh Secretary of Science and Technologi Kedubes Tiongkok untuk Indonesia bersama tenaga ahli dari Beidou.

Kegiatan kunjungan dari kedutaan tiongkok ini diharapkan mampu menciptakan kolaborasi antara BIG dan pemerintah Tiongkokkhususnya dalam bidang Informasi Geospasial. Kunjungan ini juga membuka kesempatan untuk kemungkinan kerjasama di masa mendatang.

Kunjungan dari kedubes Tiongkok diterima oleh Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerjasama, Wiwin Ambarwulan. Hadir pada kesempatan tersebut adalah para peneliti BIG yang dipimpin oleh Kepala Bidang Penelitian Promosi dan Kerjasama serta staf dari Pusat Jaring Konrol Geodesi dan Geodinamika.

Kedutaan RRT memiliki beberapa kegiatan dan program khususnya di bidang ilmu teknologi dan Pendidikan Kedutaan Tiongkok berharap dengan adanya inisiasi kunjungan ke BIG dan memperluas pengembangan khususnya di bidang ilmu dan teknologi termasuk dalam bidang geospasial.

Pada kesempatan tersebut Staf kedubes Tiongkok menjelaskan tentang Satelit Beidou serta aplikasinya untuk pemetaan dan lain-lain. BeiDou Navigation Satellite System (BDS) adalah sistem navigasi satelit global yang dibangun dan dioperasikan secara independen oleh Cina dan kompatibel dengan sistem navigasi satelit lainnya di dunia. Kedutaan RRT menawarkan pelatihan di Tiongkok berlangsung kurang lebih 20 hari. Selain pelatihan dimungkinkan apabila ada kerjasama antara BIG dan kedutaan RRT kedepannya ada join riset atau pelatihan untuk peningkatan sdm di bidang riset teknologi dan spasial, salah satu refrensinya ialah di wuhan university tiongkok.

BDS terdiri dari segmen ruang, segmen tanah dan segmen pengguna. Ini dapat memberikan layanan penentuan posisi, navigasi, dan penentuan waktu sepanjang waktu, segala cuaca dan presisi tinggi untuk pengguna global. BDS telah membentuk rantai industri lengkap dengan penggunaan standar di industri-industri utama, bidang-bidang kritis, dan aplikasi skala besar di bidang konsumsi massal. Menurut statistik, nilai output industri navigasi satelit domestik China adalah 38 miliar dolar pada 2017 dan sekitar 45 miliar dolar pada 2018.

BDS telah banyak digunakan dalam transportasi, pertanian, kehutanan, perikanan, pemantauan hidrologi, peramalan meteorologi, komunikasi, pengiriman daya, pemetaan dan bidang lainnya, dan merambah ke setiap aspek ekonomi dan sosial masyarakat dan kehidupan sehari-hari.

Layanan global BDS banyak digunakan di banyak negara antara lain : Aplikasi pemantauan untuk pencakar langit di Kuwait, Manajemen tiang pancang di Singapura dan Maladewa, Konstruksi infrastruktur di Kamboja, Platform pos dan e-commerce di Thailand, Akuisisi data pertanian di Myanmar, Pemetaan di Uganda, Konfirmasi hak tanah di Indonesia dan Laos. (YI)