Jakarta, Berita Geospasial – Setelah melakukan rapat persiapan dan pembahasan usulan untuk pelaksanaan Rakornas Informasi Geospasial (IG) dalam gelar acara yang dinamai Pra-Rakornas IG pada hari selasa tanggal 19 Maret kemarin, akhirnya pada hari ini Rabu tanggal 20 Maret 2019, berbagai usulan K/L yang terlibat dalam penyusunan untuk RPJMN Penyelenggaraan IG 2020-2024 berhasil memutuskan beberapa usulan rumusan terkait pelaksanaan IG di Indonesia.
Mengawali acara di hari ke-dua di rangkaian acara Pra-Rakornas IG 2019 ini Wakil Ketua Rakornas IG, Dr. Antonius Bambang W. menyampaikan hasil rapat pokja-pokja dihari sebelumnya. “Berdasar hasil rapat perumus yang dilaksanakan tadi malam, ada tujuh sasaran pokok kegiatan bidang IG yang akan disinkronkan nantinya dengan arah kebijakan IG nasional oleh Bappenas. Sasaran pokok dimaksud adalah : tata ruang, penanganan kebencanaan, lingkungan hidup, reforma agraria, pertahanan, pengelolaan wilayah perbatasan, dan pengelolaan sumber daya alam”.
“Harapannya tidak akan ada lagi tema-tema yang tertinggal paska pelaksanaan pra-rakornas ini”, tegas Anton. Menindaklanjuti hal tersebut, hasil-hasil usulan dari kegiatan Pra-Rakornas IG ini akan dikirimkan kepada masing-masing perwakilan K/L untuk dilakukan penelaahan oleh masing-masing K/L dan kemudian disubmit untuk dapat disahkan pada acara Rakornas IG di tanggal 27 Maret yang akan datang.
Mendapat kesempatan untuk membacakan rekapitulasi usulan pokja 1 dan 2, Dr. Ade Komara M, selaku ketua pokja 2 menyampaikan Laporan Rekapitulasi Usulan K/L untuk RPJMN Penyelenggaraan IG 2020-2024 hasil dari rapat Pokja 1 dan 2 dalam satu laporan yang komprehensif.
“kami telah membuat daftar K/L yang sudah memasukan usulannya, tujuannya untuk memastikan K/L yang sudah menyampaikan usulannya. Yaitu; Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR/BPN, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian ESDM, Kementerian Desa PDT, BMKG, BPPT, LIPI, BPS, dan TNI. Didapatkan usulan dari 14 K/L dengan terdiri 45 unit PJ” pungkas Ade.
“Masih diberikan kesempatan untuk K/L pengusul melakukan koreksi dan penambahan usulan sampai dengan besok hari Kamis tanggal 21 Maret 2019. Perubahan dimaksud misalnya untuk melakukan update terkait dengan lokus dari sebuah usulan, karena unsur ini penting bila kemudian usulan tersebut akan dimasukan ke strategis nasional.” Tambah Ade.
Menjadi usulan dari kegiatan Pra-Rakornas IG ini tidak hanya meliputi kegiatan terkait survei dan pemetaan saja, tetapi juga menyentuh kepada perbaikan infrastruktur yang mendukung lancarnya kegiatan surta. Beberapa rekomendasi lainnya yang diusulkan adalah berupa kebijakan, sdm, dan standar.
Termasuk ke dalam rekomendasi bidang kebijakan adalah review penetapan walidata, review kebijakan pemberian akses terhadap data hasil KSP, menjadikan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan IG sebagai prioritas nasional, dan mengusulkan adanya tagging program IG dengan aplikasi KRISNA.
Sementara dalam bidang SDM, rekomendasi yang diusulkan adalah agar Kementerian Pendidikan dan Budaya bisa melakukan penguatan berbagai materi di SMK bidang geospasial untuk meyakinkan lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja geospasial.
Dan terakhir untuk bidang standar, ada kebutuhan untuk melengkapi metadata atau atribut IG mengikuti kondisi teknologi dan kondisi alam terkini, misal terkait dengan informasi penyimpangan utara magnetik dengan utara peta.
Melengkapi paparan Ketua Pokja 2 sebelumnya, Dr. Suprajaka selaku Ketua Pokja 1 menyampaikan “saat ini bila melihat dari usulan yang masuk itu hanya dari 14 K/L, sementara kalau diperhatikan dalam KSP K/L yang terkait IG ada 19 K/L, artinya masih ada beberapa K/L yang belum menyampaikan usulan, diharapkan dalam kesempatan yang pendek ini bila memang dimungkinkan, maka K/L yang belum mengajukan bisa menambahkan beberapa usulan terkait dengan IG untuk K/L-nya masing-masing”.
Sekretaris utama BIG, Muhtadi Ganda, dalam acara penutupan pra rakornas menyampaikan apresiasi kepada para peserta perwakilan dari K/L yang hadir dalam acara ini. Semangat para pesertayang mengutamakan kebersamaan di atas kepentingan K/L, khususnya saat terjadi perbedaan pendapat yang rumit dalam menyusun rencana aksi IG. Beliau berharap semangat tersebut terus terpupuk, dan secara konsisten diterapkan dalam penyelenggaraan IG di instasinya masing-masing, dan menetapkannya sebagai program prioritas di bidang IG.
“Acara Pra Rakornas ini baru memasuki babak semi final, karena pelaksanaan Rakornas IG itu sendiri baru akan kita laksanakan pada tanggal 27 Maret 2019 yang akan datang. Namun beliau merasa optimis, karena dari seluruh 19 K/L yang mewakili 85 penanggungjawab IGT yang mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s) atau tujuan pembangunan berkelanjutan terwakili dalam kesempatan ini. Saat ini baru terkumpul 15 K/L dari 19 K/L untuk Matriks RPNJMN tahun 2020-2024.” Tambah Muhtadi.
Menjadi hasil dari Pra Rakornas tahun 2019 ini untuk mencapai hasil Rakornasi IG Tahun 2019 ini menjadi paripurna. Maka BIG menyarankan kepada K/L untuk beberapa hal sebagai berikut :
1.Mencermati kembali matriks yang telah disusun, terkait:jenis kegiatan, kapan, di mana, waktu penyelenggaraannya, dan utamanya mendukung bagian SDG’syang mana. Pastikan bahwa tidak ada yang tertinggal, khususnya yang menyangkut tugas dan fungsi K/L terkait.
2.Melakukan internalisasi di K/L masing-masing, bahwa Rakornas IG Tahun 2019 akan mengikat baik secara dokumentasi maupun implementasi.
3.Mengawal dan memonitor terus pada level detil, sehingga kekurangseriusan kita mengawal hal tersebut membuat capaian SDG’s yang dicanangkan kurang optimal.
Semoga hasil dari kegiatan Pra-Rakornas ini bisa menjadi hasil yang paripurna dalam mempersiapkan materi untuk pelaksanaan Rakornas IG yang akan datang. Sampai jumpa di Rakornas IG tanggal 27 Maret 2019 yang akan datang. (DA/NK/ATM)