Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi informasi era global saat ini telah merambah berbagai sektor, salah satunya bidang ruang kebumian (geospasial). Untuk menghadapi tantangan yang sudah di depan tersebut, Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan (Balai Diklat), menyelenggarakan Joint Cooperation Program Phase III (program kerja sama bersama bagian ketiga) dengan tema “Building Extraction from LIDAR Point Cloud” (Membangun Ekstraksi dari LIDAR Point Cloud).
Sebanyak 21 (dua puluh satu) Peserta yang terdiri dari para Surveyor Pemetaan dan peneliti dari beberapa instansi pemerintah mengikuti kegiatan diklat yang diselenggarakan di Balai Diklat BIG Cibinong Bogor Jawa 22 – 26 April 2019.
LIDAR (Light Detection and Ranging) sendiri merupakan teknologi peraba jarak jauh optik yang mengukur properti cahaya yang tersebar, untuk menemukan jarak dan/atau informasi lain dari target yang jauh. Metode untuk menentukan jarak menuju objek atau permukaan adalah dengan menggunakan pulsa laser.
Sebagai pemateri utama pada kegiatan diklat kali ini adalah Sanders Olberink dosen dari Faculty of Geo-information Science and Earth Observation ITC University of Twente Belanda dan Aldino Rizaldy dari Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) BIG.
Materi yang diberikan kepada peserta diklat sangat beragam seperti, pengenalan LIDAR Point Cloud, hingga praktik pembuatannya. Di dalam pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini, peserta dituntut untuk aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, baik secara teori maupun praktik.
Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerja Sama BIG, Wiwin Ambarwulan dalam penutupan kegiatan diklat Jumat (26/04) memaparkan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para surveyor pemetaan dan peneliti geospasial ini merupakan kegiatan kerjasama lanjutan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh BIG dengan ITC University of Twente Belanda.
“Ini merupakan tahap ketiga dari proses kerjasama yang sudah dilakukan selama ini antara BIG dengan ITC Universitas Twente” ujar Wiwin.
Pada kegiatan JCP sebelumnya BIG dan ITC telah melakukan pelatihan pengembangan kemampuan di bidang “Land Cover Mapping”
Lebih lanjut wiwin berharap pengembangan kompetensi SDM, baik bagi para surveyor pemetaan dan peneliti geospasial ini, mampu mendongkrak output hasil kerja mereka sehingga dapat berdampak bagi tujuan organisasi.
“Dengan pelatihan yang kita selenggarakan walaupun sangat singkat ini, saya berharap para peserta mampu menyerap semaksimal mungkin ilmu yang telah kita pelajari bersama” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Seksi Kurikulum Balai Diklat BIG, Eka Kurniawan mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan diklat kali ini berjalan dengan cukup baik.
“Secara keseluruhan penyelenggaraan diklat kali ini berjalan dengan baik dan lancar, ada masukan dari beberapa peserta yang tentunya akan menjadi bahan evaluasi kita”
Setelah program JCP tahap ketiga direncanakan akan ada program - program pelatihan lanjutan yang diselenggarakan oleh BIG dan ITC University of Twente Belanda. Semoga pelatihan ini bisa berguna bagi BIG secara khusus sehingga meningkatkan kinerja BIG pula ke depannya. (AR/LR).