Jakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) mengisi talkshow interktif mengenai Atlas Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26 April 2019 oleh PP-IPTEK/KEMENRISTEKDIKTI dalam rangka Indonesia Science Day 2019. Narasumber yang mengisi acara tersebut yaitu Satrio Jati Kinantyo Widhi, S. Si dari Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas (PTRA) BIG.
26 April 2019. BIG mengisi talkshow interaktif mengenai atlas indonesia. Talkshow ini diadakan oleh PP-IPTEK (KEMENRISTEKDIKTI). Narasumber dari BIG yaitu mas Satrio Jati Kinantyo Widhi, S. Si
Sebelum memulai acara, perwakilan dari PP-IPTEK/KEMENRISETDIKTI memandu para audience yang hadir dengan mengadakan games tebak umur yang berhubungan denagan pelajaran matematika yaitu peluang.
Satrio dari PTRA menjelaskan mengenai BIG terlebih dahulu dan menjelaskan sejarah atlas dari zaman dahulu hingga sekarang. Menurut Satrio, Indonesia sudah kaya sejak dulu. “Dari dulu, Indonesia sudah punya kekayaan sendiri dan itu terbukti dengan daerahnya yang begitu kaya raya,” ungkapnya.
Dalam pemaparan materinya, Satrio menjelaskan bahwa Luas Negara Kesatuan Republik Indonesia sebesar 8.300.000 km². Indonesia memiliki 17.5004 pulau dan 16.056 pulau diantaranya sudah tercatat di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pulau di Indonesia masuk ke dalam 26 Pulau Terbesar di Dunia.
Atlas adalah kombinasi peta-peta yang disusun secara sistematik dan saling terkait, dilengkapi dengan narasi dan informasi lain tentang tema-tema tertentu. Ada banyak atlas yang tesebar di Indonesia diantaranya yaitu Atlas Budaya Maritim, Atlas Flora dan Fauna, Atlas Junior dan Atlas Peta Mudik. Atlas tersebut bisa didapat di atlas.big.go.id.
Menariknya BIG juga membuat Peta Taktual untuk membantu teman-teman tuna nerta yang ingin membaca peta. Dalam hal ini ada peran guru, kerja sama satu dengan yang lain, saling membantu, dan saling pengertian. Peta Taktual sudah di-upgrade untuk mengikuti zaman dengan membuat Atlas Audio Taktual.
Di akhir pemaparannya, Satrio berpesan kepada audience yang datang unutk mencintai Indonesia. “Indonesia begitu layak kita kenal, begitu layak untuk kita cintai. Mari kita cintai Indonesia.”
Acara ditutup dengan adanya foto bersama dan pemberian Atlas sebagai cindera mata.