Kamis, 07 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 07 November 2024   |   WIB
Presiden Jokowi Sebut HDI 2018 Penuh Kegembiraan

Bekasi, Berita Geospasial - Presiden Joko Widodo mengapresiasi penyelenggaraan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2018. Menurutnya, peringatan HDI kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. "Semuanya hadir, penuh kegembiraan, penuh keceriaan, menampilkan prestasi-prestasi serta karya-karya. Ini menunjukkan bahwa kita mampu melakukan lompatan-lompatan," ucap Jokowi saat peringatan HDI 2018 di Summarecon Mal, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Desember 2018.

Peringatan HDI tahun ini pemerintah mengangkat tema Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas. Tema ini dipilih sebagai perwujudan kepedulian pemerintah sekaligus tindak lanjut dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyerahkan bantuan secara simbolik kepada penyandang disabilitas. Bantuan di antaranya berupa 2.000 alat bantu dengar, 1.000 kursi roda, serta penghargaan kepada para penyandang disabilitas inspiratif dan berprestasi.

 

Peringatan HDI kali ini juga dimeriahkan dengan pameran, karya penyandang disabilitas, talkshow, hingga pertunjukan seni. Tercatat ada 70 tenant pameran yang berisi produk disabilitas dan layanan dari berbagai instasi untuk disabilitas.

Badan Informasi Geospasial (BIG) turut serta dalam pameran dengan menampilkan Atlas Taktual. Atlas ini dibuat khusus bagi tunanetra dengan menggunakan huruf braile.“Semua warna negara Indonesia berhak memperoleh Informasi Geospasial yang valid dan akurat, termasuk mereka yang disabilitas netra atau tunanetra. Karena itulah BIG menerbitkan  Atlas Taktual yang dapat dimanfaatkan tunanetra untuk mengenal nusantara, baik informasi fisik Indonesia maupun infrastrukturnya,” ucap Kepala Bidang Atlas dan Pemetaan Sosial BIG Niendyawati.

Menurut wanita yang akrab disapa Nien ini, tema Atlas Taktual cukup bervariasi, di antaranya tema administrasi, sumber daya alam abiotik, transportasi, serta sebaran gunung dan sungai. “Atlas ini akan terus dikembangkan dan disebarluaskan agar disabilitas netra semakin paham Indonesia,” tegasnya.

Para tunanetra yang mampir ke stan BIG sangat antusias belajar membaca Atlas Taktual. Mereka yang berhasil membaca nama-nama pulau yang tertera di peta mendapat souvenir menarik yang telah disiapkan. (NIN/DA)