Pada hari Kamis, tanggal 15 November 2018 Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu beserta Menteri Pertahanan Malaysia Haji Mohamad bin Sabu, memimpin Sidang Ke-41 General Border Committee Malindo di Bali.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan secara bergantian oleh kedua Negara. Pada tahun 2017 lalu, Sidang Ke-40 General Border Committee dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menteri Pertahanan RI didampingi anggota delegasi yang merupakat pejabat yang mewakili beberapa instansi terkait seperti TNI, Wakasad, Wakasal, Wakasau, Kabakamla, Kementerian Pertanahan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Polri, Kemenkeu, Basarnas, dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Hadir dari BIG, Sekretaris Utama BIG, Muhtadi Ganda Sutrisna. Serta Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW), Ade Komara.
Sementara dari pihak Malaysia, Menteri Pertahanan Malaysia didampingi oleh pejabat yang mewakili beberapa instansi terkait seperti Kementerian Pertahanan, Angkatan Tentara Malaysia, Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Kementerian Luar, Kementerian Dalam Negeri, dan JUPEM.
Dalam sambutannya, Menhan RI mengatakan bahwa Forum General Border Committee merupakan forum yang sangat penting dan strategis dalam memelihara dan meningkatkan hubungan bilateral bagi kedua negara. Adapun Indonesia dan Malaysia adalah dua negara serumpun, dan dalam tatanan regional memiliki peranan penting dalam memelihara stabilitas dan kemajuan di kawasan Asia Tenggara.
“Hari ini kita menyaksikan di beberapa belahan dunia masih terdapat negara-negara yang belum merasakan nikmat dari perdamaian. Bahkan pertikaian, peperangan dan kekerasan, masih digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan persoalan. Kita semua bersyukur bahwa di kawasan Asia Tenggara ini, kita dapat menghadirkan rasa damai dan aman bagi kehidupan kemanusiaan. Tentu kondisi ini harus terus dipelihara, dengan mengembangkan prinsip saling menghormati, saling menghargai dan senantiasa memperbesar persamaan dan memperkecil adanya perbedaan”, ujar Menhan Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya pada Sidang General Border Commite (GBC) Malaysia-Indonesia (Malindo) Ke-41 di Hotel Pullman, Legian Kuta, Bali.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan Malaysia, Haji Mohamad bin Sabu, juga menyampaikan bahwa Forum GBC selain merupakan hubungan diplomatik, juga merupakan hubungan persaudaraan yang akrab antara RI-Malaysia. Harapannya forum tersebut mampu menjamin kemakmuran, keharmonisan, dan kestabilan di kawasan Asia Tenggara. Forum GBC merupakan salah satu wadah yang mampu memfasilitasi komunikasi antara RI-Malaysia dalam menghadapi ancaman masa kini yang semakin dinamis, dan bisa berkembang menjadi ancaman yang lebih kompleks.
Pada Sidang Ke-41 GBC Malindo tersebut disampaikan pula beberapa laporan evaluasi mengenai capaian yang telah diraih oleh badan-badan di bawah GBC dalam kurun waktu 2017-2018. Penyampaian laporan dibagi dalam 3 bidang yaitu : Laporan Kemajuan Bersama Bidang Operasi, Laporan Kemajuan Bersama Bidang Non Operasi, dan Pembahasan Tindak Lanjut Secutiy Arangement 1984.
Pada Bidang Operasi dan Non Operasi dilaporkan beberapa capaian yang telah dilakukan oleh Tim Perancang Operasi Darat (TPOD), Tim Perancang Operasi Laut (TPOL), Tim Perancang Komunikasi (TPK), dan Bidang Intelijen. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa program-program yang direncanakan telah mampu dilaksanakan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pada sidang sebelumnya.
Selain laporan mengenai capaian, disampaikan juga evaluasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok kerja di bawah GBC dalam menjaga keamanan, keharmonisan, dan kestabilan di wilayah perbatasan RI-Malaysia. Dengan penyampaian permasalahan tersebut, diharapkan dapat diperoleh solusi terbaik dari kedua Negara untuk mengatasinya di masa yang akan datang.
Pada akhir sidang, Menhan Ryamizard Ryacudu menyampaikan bahwa RI-Malaysia harus tetap berkoordinasi dalam melaksanakan program-program yang telah disepakati seperti penyusunan rencana Garis Besar Latihan Gabungan Tahun 2019, pembangunan Pos Lintas Batas Negara, dan pembangunan beberapa Pos Gabungan Bersama (Gabma) yang baru.
Kemudian sidang ditutup dengan penyampaian rencana pelaksanaan Sidang Ke-42 General Border Committee Malindo di Malaysia pada bulan September 2019 yang akan datang. (Fahmi/LR)