Kamis, 07 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 07 November 2024   |   WIB
Membangun Budaya Organisasi ASN Yang Komunikatif

Bogor, Berita Geospasial – Komunikasi merupakan suatu hal yang selalu manusia lakukan setiap saat, tidak terkecuali di ketika mereka bekerja komunikasi menjadi suatu hal yang harus dilakukan.

Menyadari hal tersebut Bidang Promosi dan Kerjasama Pusat Penelitian Promosi Kerjasama (PPKS) Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan kegiatan workshop dan pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka (outbound) di kawasan puncak cisarua Bogor Jawa Barat 8 – 10 November 2018.

Dalam salah satu sesi pemaparan materi yang disampaikan oleh faisal salah seorang trainner dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa dalam proses impactful communication (komunikasi yang berdampak) ada setidaknya beberapa tipe individu manusia yang harus kita ketahui.

Pertama adalah individu dengan kecenderungan visual yaitu orang yang cenderung memvisualisasikan sesuatu hal saat dia mempelajari sesuatu, lalu individu yang memiliki kecenderungan Auditory yaitu mengolah pesan melalui pendengarannya serta tipe kinestetik yaitu mengolah pesan ke dalam otak melalui sentuhan atau gerakan.

Teori Visual, Auditory, Kinestetik (VAK), merupakan salah satu hal yang harus kita pahami terutama di dalam proses interaksi sosial karena apabila kita bisa mengerti kecenderungan dari seseorang maka akan lebih mempermudah kita dalam menyampaikan pesan yang kita sampaikan.

“Membangun budaya komunikasi positif disuatu organisasi itu membutuhkan proses salah satunya sedikit mengerti mengenai kecenderungan lawan bicara kita berinteraksi” papar Faisal dihadapan para pegawai Bidang Promosi Kerjasama BIG.

Selain paparan mengenai teori VAK, dalam sesi yang berlangsung dari pukul tujuh malam hingga sepuluh malam tersebut juga disampaikan bagaimana membangun kultur yang bisa membuat komunikasi berdampak dan tersampaikan.

“apabila komunikasi kita ingin diterima dan nyambung maka kita harus menyatukan frekuensi kita, yaitu mensinkronkan persepsi antara kita dan lawan bicara” ungkap Faisal disela – sela pemaparan materi.

Untuk membuat suasana kegiatan menjadi cair selain penjelasan materi secara lisan, penyajian materi juga disampaikan dengan metode interaktif salah satunya seperti pembentukan kelompok kecil untuk berdiskusi dan mengenal kecenderungan karakter masing – masing.

Diharapkan dengan adanya kegiatan workshop dan outdoor ini dapat menimbulkan kultur budaya organisasi yang positif bagi para pegawai di lingkungan Badan Informasi Geospasial. (/AR).