Padang, Berita Geospasial – Informasi Geospasial (IG) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembangunan di Indonesia dewasa ini bukan lagi hanya menjadi monopoli ide dan kerja dari Badan Informasi Geospasial (BIG) atau Kementerian/Lembaga/Pemerintahan yang terlibat saja. IG saat ini haruslah diketahui oleh semua pihak yang terkait secara langsung ataupun tidak dengan proses pembangunan di Indonesia. Terlebih saat ini paradigma pembangunan perdesaan di Indonesia adalah mengacu kepada paradigma holistik, integratif, tematik, dan spasial. Untuk itulah dalam kesempatan kegiatan Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia Tahun 2018 (FIT-ISI), ISI menyematkan “INFORMASI GEOSPASIAL SEBAGAI PENDUKUNG KEBIJAKAN MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN” sebagai tema sentral kegiatannya.
Bertempat di Hotel Grand Inna Padang, Sumatera Barat, perhelatan akbar tahunan ISI berupa Forum Ilmiah Tahunan digelar dari tanggal 6 sampai dengan 8 November 2018. Acara FIT-ISI tahun 2018 diawali dengan persembahan tarian tradisional masyarakat Minang, yaitu tari pasambahan, yang merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu kehormatan sebagai wujud rasa hormat tuan rumah terhadap tamunya.
Hadir dalam kesempatan acara FIT-ISI 2018 adalah Menteri ATR/BPN yang diwakili oleh Dirjen Infrastruktur Keagrariaan, Ir. R.M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc.; Deputi II Kantor Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho, Ph.D.; Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kemen.PUPR, Ir. Hadi Sucahyono, MPP, Ph.D.; Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, BIG, Ir. M. Arief Syafi’i, M.Eng.Sc; Sekda Provinsi Sumbar, Drs. Alwis; Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya.
Pada 6 November 2018, BIG dan ISI telah melaksanakan kegiatan Klinik Tata Ruang dengan tema “Strategi Dalam Menyelesaikan Peta Rencana Tata Ruang” yang dihadiri oleh banyak perwakilan kabupaten dan kota yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Dalam kesempatan menyampaikan sambutannya, Ketua ISI, Virgo Eresta Jaya menyampaikan berbagai rangkaian acara yang telah dan akan digelar dalam penyelenggaraan FIT-ISI tahun 2018 ini. Virgo juga menyampaikan bahwa alasan pemilihan kota Padang sebagai tuan rumah FIT-ISI 2018 adalah karena selain kontur alamnya yang indah, di Sumatera Barat juga terdapat sekolah ukur yang pertama di Indonesia yaitu Sekolah Ukur Matur (SUMA) yang berdiri pada tahun 1938.
Mewakili Menteri ATR/BPN, Dirjen Infrastruktur Keagrariaan, Ir. R.M. Adi Darmawan, M.Eng.Sc., menyampaikan nilai pentingnya IG dalam pembangunan, juga bagaimana saat ini pemerintah pusat berkolaborasi untuk mewujudkan Percepatan Kebijakan Satu Peta. Kebijakan ini diawali dengan lahirnya Undang-undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, dengan harapan akan adanya kesadaran menggunakan peta dasar yang sama, sehingga kedepannya bisa menggunakan dan menjadi acuan yang satu. Selesai memberikan sambutan, Darmawan, didaulat untuk membuka acara FIT-ISI 2018 ini dengan melakukan pemukulan gong.
Sebagai acara yang utama dilakukan diskusi panel dengan menghadirkan tiga orang pembicara dari tiga institusi pusat berbeda, yaitu dari Kantor Staf Kepresidenan, Kemen.PUPR, dan Badan Informasi Geospasial.
Pada kesempatan FIT-ISI 2018 ini, ISI juga meluncurkan sistem aplikasi sertifikasi online untuk para surveyor di Indonesia yang beralamat di sertifikasionline.net, dan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara ISI dengan beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia.(DA/AS)