Kamis, 07 November 2024   |   WIB
id | en
Kamis, 07 November 2024   |   WIB
Peta Dasar Palu Ditargetkan Rampung Januari 2019

Palu, Berita Geospasial - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Z. Abidin mengunjungi Palu, Sulawesi Tengah, pada 31 Oktober-2 November 2018. Kunjungan kali ini dalam rangka penyediaan peta dasar wilayah terdampak bencana di Sulawesi Tengah.

"Sebenarnya BIG sudah punya peta dasar skala 1:5.000 untuk Palu dan sekitarnya. Tapi, pascabencana gempa bumi dan tsunami, banyak perubahan bentang alam dan banyak juga infrastruktur yang rusak. Karena itulah dibutuhkan peta dasar yang baru," kata pria yang akrab disapa Hasan itu.

Hasan menjelaskan, peta dasar tersebut nantinya dapat dugunakan untuk penataan ruang, relokasi penduduk, perbaikan drainase, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain. Penyediaan peta dasar ini ditargetkan rampung Januari 2019 mendatang.

"Saya ke lapangan ini untuk melihat kondisinya, kita cek titik-titik kontrol geodesi yang masih ada dan bertemu banyak pihak terkait," lanjut dia.

Menurut Hasan, pertemuannya dengan sejumlah pemangku kebijakan adalah untuk berkoordinasi dan sinkronisasi data. Hal tersebut perlu dilakukan agar rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan terdampak bencana dapat segera dilaksanakan.

Bahkan, Hasan juga menyambangi Stasiun Pasang Surut (Pasut) BIG yang berada di Pelabuhan Pantoloan. Semula, stasiun pengukur ketinggian muka air laut itu dikira telah hancur dilumat tsunami, atau terbawa gelombang entah ke mana. Ternyata dugaan itu salah.

Stasiun Pasut Pantoloan masih berdiri kokoh dan berfungsi baik. Namun, gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Palu pukul 18.02 WITA pada 28 September 2018 membuat jaringan komunikasi mati sehingga Stasiun Pasut Pantoloan tidak dapat mengirimkan data secara real time.

Berdasarkan data yang terekam, diketahui air surut maksimal terjadi pukul 18.08 WITA. Sedangkan pasang maksimal terjadi pada pukul 18.10 WITA. Ini berarti tsunami mulai menerjang Pelabuhan Pantoloan 8 menit setelah gempa.

Di sela-sela kunjungannya ke Palu kali ini, Hasan menyempatkan diri bertandang ke Universitas Tadulako (Untad). Selain untuk bersilaturahmi, Hasan juga mencoba menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang pemanfaatan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi terkait Informasi Geospasial (IG).

“Kerja sama penggunaan data dan IPTEK diharapkan dapat mendukung mahasiswa maupun kelompok keahlian di Untad menyelesaikan penelitiannya,” papar Hasan.

Niatan tersebut mendapat sambutan positif dari Rektor Untad Muhammad Basir Chiyo. “Selama ini kita selalu mengalami masalah data, semoga kerja sama ini dapat segera terwujud,” ucapnya.